SUKABUMIUPDATE.com - Menjelang gelaran Pemilu legislatif dan Pilpres yang akan dilaksanakan pada 2024 mendatang, Pemerintah Kota Sukabumi ingatkan masyarakat akan pentingnya wawasan kebangsaan.
Dalam rangka mengantisipasi perpecahan di tengah-tengah masyarakat akibat perhelatan politik itu, Pemkot Sukabumi melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politis (Bakesbangpol) menggelar acara yang bertema Peningkatan Wawasan Kebangsaan Dalam Upaya Mewujudkan Nilai-Nilai Ideologi Pancasila.
Acara yang dihadiri langsung oleh Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi itu berlangsung pada Selasa (13/6/2023) yang bertempat di salah satu hotel di Jalan Selabintana, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi.
Dalam kegiatan tersebut, Achmad Fahmi mengatakan bahwa masyarakat Kota Sukabumi harus memiliki pemahaman utuh terkait wawasan kebangsaan.
"Terlebih lagi sebentar lagi kita akan dihadapkan dengan pesta demokrasi yang luar biasa besarnya semangat wawasan kebangsaan ketika dimiliki tentunya perbedaan yang ada ini tidak menjadi musibah tetapi akan membawa pada keberkahan," ujar Fahmi.
Baca Juga: Pemkot Sukabumi Luncurkan Sikoppda, Fahmi Bicara Optimalisasi Penegakan Perda
Menurutnya, wawasan kebangsaan yang tertanam pada setiap masyarakat tentunya dapat mengantisipasi terjadinya perpecahan di tengah-tengah masyarakat.
"Tentu saja kita perlu mempersiapkan bagaimana warga sukabumi khususnya bagaimana generasi muda memiliki pemahaman yang utuh terkait wawasan kebangsaan. Untuk mengantisipasi (perpecahan) itu supaya aman dan kondusif," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kota Sukabumi, Yudi Yustiawan mengatakan bahwa faktor utama adanya perpecahan di tengah-tengah masyarakat adalah berita bohong atau hoaks.
"Sebenarnya yang perlu kita waspadai itu adalah isu-isu hoax, ini yang akan sering terjadi. Saat ini mungkin buzzer-buzzer itu sudah mulai berjalan, mulai bergerak dan lain sebagainnya," ujar Yudi.
Lebih lanjut, Yudi juga menyinggung terkait kesiapannya dalam menghadapi potensi munculnya isu SARA dalam gelaran kontestasi pemilu pada 2024 yang akan datang. Pihaknya akan tetap waspada dan akan terus melakukan koordinasi dengan jajaran TNI-Polri guna mencegah adanya isu SARA tersebut.
"Tetap yang namanya kewaspadaan dan deteksi dini tetep harus ada, salah satunya, kita berkoordinasi dengan TNI, Polri dan aparat vertikal (komando pusat), sehingga bagaimana kita mendeteksi dari awal dan kemudian melakukan pendekatan-pendekatan yang efektif kepada kelompok-kelompok itu supaya kondusifitas di kita tetap terjaga," tandasnya.