SUKABUMIUPDATE.com - Aksi demo yang dilakukan relawan kemudian Pimpinan Anak Cabang (PAC) dengan tuntutan Yudha Sukmagara mundur sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kabupaten Sukabumi batal dilakukan. Pasalnya, Umar Sinaga sebagai penanggungjawab aksi menyatakan minta maaf dan mengklarifikasi mengenai hal itu.
Sebelumnya beredar sebuah surat pemberitahuan aksi unjuk rasa di kantor DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi yang akan dilaksanakan pada Selasa, 23 Mei 2023. Aksi tersebut dilakukan relawan Sahabat Padi Indonesia (SPI) Kabupaten Sukabumi, Aliansi Pecinta Prabowo dan Gerindra (Aspira) Sukabumi, kemudian Pasukan Umar Sinaga (Paus) Kecamatan Cikakak, Bestie Umar Sinaga Sukabumi (Busi) dan PAC Gerindra Cikakak.
Tujuan unjuk rasa menyampaikan aspirasi dan gerakan mosi tidak percaya kepada ketua DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara, yang dinilai tidak profesional dan tidak objektif dalam penentuan bacaleg DPRD. Sehingga menuntut Yudha Sukmagara mundur sebagai Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Link Nonton Jakarta vs Everybody, Film Dewasa Jefri Nichol dan Wulan Guritno
Semua itu berawal ketika Umar Sinaga, ketua PAC Gerindra Cikakak yang pada awalnya masuk dalam daftar 50 Bacaleg Gerindra. Akan tetapi, namanya ternyata dicoret sebagai Bacaleg dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1.
Menurut Umar, pencoretan itu diketahui ketika dirinya tak menerima undangan dari DPC untuk menghadiri pendaftaran di KPU pada Minggu 14 Mei 2023 malam.
"Kalau yang daftar 50 [bacaleg] saya masuk, cuma terkonfirmasi terakhir di injury time itu pemberitahuannya saat itu sifatnya dadakan jadi ada perubahan PKPU yang menetapkan di Dapil 1 khususnya yang semula gendernya itu 2 menjadi 3. Otomatis yang laki-lakinya yang semula 5 menjadi berkurang 1 dan yang dicoretnya saya," katanya.
Pencoretan nama Umar sebagai Bacaleg Dapil 1 membuat relawan pendukungnya kecewa sehingga ada gerakan untuk melakukan aksi demo. "Itu yang menjadi pertanyaan para relawan saya. Sebab mereka berharap banget nama saya ada [sebagai bacaleg]. Ini menunjukan kekecewaan relawan. Itu [relawan] anak-anak saya, masa sih saya biarkan mereka demo sendiri. Makanya saya harus bertanggungjawab, harus gentleman," katanya.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Tempat Makan Mie Ayam di Sukabumi, Enak dan Murah Meriah!
Umar menyatakan sudah bertemu dengan ketua dan jajaran pengurus DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi di Kantor DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi, di Jalan Siliwangi, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Minggu, 21 Mei 2023 malam.
Pertemuan itu dilakukan untuk menyelesaikan persoalan dicoretnya Umar sebagai bacaleg serta klarifikasi Umar terkait aksi demo.
Mengenai peluang namanya dimasukan lagi sebagai Bacaleg, Umar menyerahkan keputusannya ke partai.
“Kabar terakhir tadi malam itu ada perubahan lagi. Saya patuh dan tunduk dengan keputusan partai Bapilu dan partai, apakah saya masih berpeluang dimasukan kembali [sebagai bacaleg] atau seperti apa,” ujarnya.
Terkait aksi demo menuntut Yudha Sukmagara mundur sebagai Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi, ini 6 poin klasifikasi Umar.
1. Menyatakan bersalah atas tuduhan yang saya sampaikan pada surat pemberitahuan aksi kepada Yudha Sukmagara.
2. Mencabut permintaan mundur Yudha Sukmagara sebagai ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi.
3. Menyampaikan permohonan maaf kepada Yudha Sukmagara dan DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi.
4. Menyatakan rencana aksi pada Selasa 23 Mei 2023 terhadap Partai Gerindra dibatalkan.
5. Akan tetap solid bersama partai Gerindra Kabupaten Sukabumi untuk memenangkan Prabowo presiden dan Pileg 2024.
6. Saya akan tunduk dan taat kepada keputusan DPC Partai Gerindra.
Baca Juga: Menelusuri Terowongan Turbin Curug Cipatala, Jejak Masa Penjajahan di Sukabumi
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara menegaskan dengan adanya permintaan maaf dari Umar maka tak ada lagi masalah.
Menurutnya, Umar merupakan kader partai yang menjabat ketua PAC Gerindra Kecamatan Cikakak dan Yudha adalah Ketua DPC. Sehingga Yudha mengibaratkan bahwa hal itu seperti dinamika antara antara bapak dengan anak. Maka dari itu urusan tersebut adalah urusan internal partai akan tetapi menjadi sorotan sebab mencuat ke publik.
Baca Juga: Makin Kaya, Mengintip Kekayaan Anggota DPR RI Dapil Sukabumi
"Permohonan maaf Umar Sinaga kepada saya pastinya saya terima. Umar Sinaga adalah kader partai yaitu ketua PAC, saya ketua DPC, seperti bapak dengan anak. Saya rasa tak ada masalah ini urusan biasa,"ujarnya.
Mengenai penentuan bacaleg di Pemilu 2024, Yudha menyatakan yang mendaftar jumlahnya hingga 70 orang. Sehingga ada beberapa orang yang tidak bisa masuk sebab sesuai ketentuan yang didaftarkan hanya 50 bacaleg.
"Kita inginnya semuanya ikut. Tapi ada aturan yang mengatur hal itu. Untuk bisa menjadikan caleg itu harus ada tanda tangan dari Jawa Barat [DPD] harus ada tanda tangan dari pusat [DPP] bukan tanda tangan ketua DPC Gerindra Kabupaten Sukabumi," ujarnya.
Yudha pun meminta maaf kepada para Bacaleg yang tidak bisa didaftarkan ke KPU.