SUKABUMIUPDATE.com - Hari ini, tanggal 28 April ditetapkan sebagai Hari Puisi Nasional. Peringatan Hari Puisi Nasional ini bertepatan dengan hari wafatnya penyair Chairil Anwar tepatnya 28 April 1949. Puisinya yang paling populer adalah "Aku".
Menyalin tempo.co, sosok penyair masyhur ini melalui karyanya banyak mempengaruh sastrawan angkatan 45, Chairil Anwar lahir di dunia syair dengan gaya pembawaan yang berbeda. Salah satu karya-karya puisi, syair dan lainnya bertaut dengan jiwa semangat dan cita-cita muda.
Chairil Anwar memiliki 94 karya tulisan mulai 1942 hingga 1949. Karya-karya tersebut termasuk 70 sajak asli, 10 tulisan terjemahan, 4 saduran, 6 prosa asli serta 4 prosa terjemahan. Seperti Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949), Tiga Menguak Takdir (1950) (dengan Asrul Sani dan Rivai Apin), "Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949", disunting oleh Pamusuk Eneste, kata penutup oleh Sapardi Djoko Damono (1986), Derai-derai Cemara (1998).
Meski demikian semangat setiap karya Chairil Anwar laiknya "Aku", namun tak sama dengan kondisi fisiknya. Sebelum menginjak usia 27 tahun, sejumlah penyakit telah menimpanya.
Chairil Anwar meninggal dalam usia muda di Rumah Sakit CBZ yang kini bernama Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, di Jakarta pada 28 April 1949. Diperkirakan sebab meninggalnya Chairul Anwar karena TBC. Kemudian sang penyair ini beristirahat selamanya di TPU Karet Bivak, Jakarta dan kepergiannya diperingati sebagai Hari Puisi Nasional.
SUMBER: TIKA AYU/TEMPO.CO