Pria Badan Tinggi Lebih Berisiko Terkena Kanker Testis

Rabu 11 Mei 2022, 08:00 WIB

SUKABUMIUPDATER.com - Kanker testis menjadi momok yang dikhawatirkan oleh banyak kaum Pria. Pasalnya, penyakit ini tak hanya dapat berkomplikasi namun juga dapat berujung pada kematian.

Dilansir dari suara.com,  Cancer Research UK mengatakan ada bukti bahwa Pria yang lebih tinggi dari rata-rata memiliki peningkatan risiko kanker testis dan Pria yang lebih pendek dari rata-rata memiliki penurunan risiko.

Baca Juga :

Setelah melihat data pada lebih dari 10.000 Pria, para peneliti di AS menemukan bahwa untuk setiap tambahan dua inci atau 5 cm di atas rata-rata, risikonya naik sebesar 13 persen.

Sara Hiom, direktur informasi kesehatan di Cancer Research UK, mengatakan: "Pria tinggi tidak perlu khawatir dengan penelitian ini karena kurang dari empat dari 100 benjolan testis sebenarnya bersifat kanker.

Dilansir suara.com dari Times of India, meskipun orang-orang dari ras apa pun dapat mengalami kanker testis, orang kulit putih lebih mungkin didiagnosis menderita kanker testis dibandingkan ras lain. Alasan di balik ini masih belum jelas.photoIlustrasi Kanker Testis - (iStock)

Menurut John Hopkins Medicine, kanker testis paling sering terjadi pada Pria kulit putih (Kaukasia) di Amerika Serikat dan lebih jarang terjadi pada Pria kulit hitam (Afrika-Amerika), Hispanik, Latin, dan Asia-Amerika.

Riwayat keluarga kanker testis adalah faktor risiko umum lainnya. Penyakit ini sangat diwariskan dan dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Ada risiko delapan hingga dua belas kali lipat jika seorang Pria memiliki saudara laki-laki dengan kanker testis dan risiko dua hingga empat kali lipat jika ayahnya menderita kanker testis. Namun, kanker testis jarang terjadi, dan oleh karena itu penyakit ini jarang diturunkan dalam keluarga.

Kriptorkismus adalah testis yang tidak turun, artinya salah satu atau kedua testis tidak turun ke skrotum sebelum lahir. Anak laki-laki dengan riwayat kriptorkismus memiliki peningkatan risiko kanker testis.

Risiko kanker tidak secara langsung berkaitan dengan fakta bahwa testis tidak turun, tetapi diyakini bahwa kelainan saat turun kemungkinan besar menunjukkan kelainan pada testis yang membuat kanker lebih mungkin terjadi. Risiko ini dapat diturunkan jika pembedahan digunakan untuk memperbaiki kondisi sebelum pubertas.

SUMBER: SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)