SUKABUMIUPDATE.com - Jika kamu pernah merasa sakit perut setelah makan, kemudian rasa sakit itu hilang seketika. Umumnya hal itu disebabkan oleh makanan yang kamu konsumsi.
Makanan yang sehat bisa mengurangi frekuensi terjadinya sakit perut setelah makan.
Namun ada beberapa jenis makanan yang sehat, justru bisa memicu sakit perut setelah memakannya seperti rasa pedas dari cabai.
Semisal masakan sayur dengan cara ditumis kemudian ditambahkan cabai dengan jumlah banyak, itu juga bisa menjadi penyebab sakit perut setelah makan.
Ataupun, makanan yang tidak terjamin kebersihan atau sanitasinya selama proses pembuatan, akan memicu masalah pada pencernaan seperti munculnya rasa mulas hingga sakit yang teramat.
Berikut ini beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang sakit perut setelah makan, simak penjelasannya ya.
1. Keracunan Makanan
Salah satu gejala yang umum terjadi pada orang yang sakit perut setelah makan adalah keracunan makanan.
Gejala yang muncul seperti, mual, muntah, diare, demam hingga kekurangan energi. Biasanya kondisi ini dapat muncul beberapa jam setelah makan.
Meskipun keracunan makanan biasanya akan reda dalam beberapa hari dan bisa diobati di rumah dengan istirahat serta mencukupi cairan.
Namun jangan disepelekan, karena gejala dan kondisi pada setiap orang akan berbeda.
Jika dalam waktu beberapa hari tidak juga menunjukan perubahan yang baik. Segeralah periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.
2. Makanan Asam
Makanan asam seperti jus buah, tomat dan keju olahan bagi sebagian orang dapat mengiritasi lambung. Terutama bagi yang mengalami gerd.
Untuk mengatasi hal tersebut, batasi asupan makanan atau minuman yang tinggi asam. Atau Anda bisa menggantinya dengan dengan air maupun teh, untuk membantu mengurangi rasa sakitnya.
3. Kembung
Perut kembung akan menimbulkan rasa tidak nyaman, rasa perut yang meregang, ataupun sampai rasa sakit yang tajam.
Beberapa penyebab seperti mengkonsumsi minuman manis dan makanan tertentu, dapat menyebabkan perut kembung ataupun masuk angin.
Faktor lain seperti konsumsi makanan dengan tinggi gas seperti bawang, kacang polong, ubi manis, juga bisa menyebabkan perut kembung.
Kebiasaan mengunyah permen karet atau mengisap permen, maupun makan dengan mulut terbuka dalam waktu cukup lama dan sering, juga dapat menyebabkan seseorang mengalami perut kembung.
Hindari pula perut kosong dalam waktu lama dan jangan lewatkan sarapan Anda, karena itu sangat bermanfaat untuk menghindari perut kembung atau masuk angin.
4. Makanan Pedas
Banyak orang yang menyukai makanan pedas, terutama untuk masakan Indonesia. Beberapa daerah bahkan memiliki ciri khas makanan dengan rasa pedas yang cukup tinggi.
Cabai rawit sebagai penambah rasa pedas pada makanan, mengandung senyawa yang disebut capsaicin.
Senyawa yang dihasilkan cabai ketika dilumatkan, kemudian menimbulkan sensasi panas atau terbakar.
Dalam jumlah tertentu capsaicin dapat mengiritasi bagian tubuh yang sensitif, termasuk lambung.
Terutama bagi orang yang memiliki toleransi rendah terhadap rasa dari capsaicin, maka akan memberikan dampak yang lebih kuat daripada orang yang terbiasa dengan rasa pedas.
Jadi, berhati-hatilah jika ingin mengkonsumsi makanan pedas. Sesuaikan toleransi pencernaan anda, agar tidak menimbulkan rasa sakit perut yang parah.
5. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan bisa terjadi setelah mengkonsumsi makanan dan minuman tertentu.
Makanan berlemak tinggi, kafein, minuman manis dan alkohol kurang baik bagi pencernaan bahkan bisa memperburuk keadaannya.
Lambung memiliki senyawa berupa zat asam yang berfungsi untuk memecahkan makanan menjadi energi dan nutrisi bagi tubuh.
Jika asam ini terganggu keseimbangannya karena makanan dan minuman tersebut, maka lambung dapat teriritasi, inilah yang menyebabkan gangguan pencernaan.
Untuk menghindari hal itu, batasi asupan makanan maupun minuman yang dapat mengakibatkan asam lambung naik.
Serta kunyahlah makanan dengan baik, sebelum ditelan. Ini akan membantu kerja lambung lebih ringan, sehingga dapat meminimalisir timbulnya gangguan pencernaan.
6. Kafein
Kafein merupakan jenis senyawa yang biasa terkandung dalam kopi dan teh. Zat ini tidak ramah bagi pencernaan sebagian orang.
Terutama bagi orang yang sering mengalami asam lambung tinggi ataupun memiliki intoleransi terhadap kafein.
Kafein bisa menjadi salah satu penyebab iritasi lambung. Jadi, jika Anda merasakan kondisi perut yang tidak nyaman setelah mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein, sebaiknya kurangi atau hindari minuman tersebut.
7. Alkohol
Minuman beralkohol dapat mengakibatkan perut kembung, hingga mual dan muntah.
Selain itu, alkohol juga dapat memperburuk kesehatan pencernaan yang menjadi sebab timbulnya sakit perut.
Bahkan bila dikonsumsi dalam waktu lama dan dengan intensitas tinggi, dapat mengganggu kesehatan organ dalam seperti hati dan jantung, tidak hanya berdampak pada pencernaan saja.
8. Alergi atau Intoleransi Makanan
Beberapa orang mungkin memiliki alergi dengan makanan tertentu, efek dari alergi tersebut bisa berakibat pada timbulnya sakit perut.
Sedangkan intoleransi merupakan gejala yang lebih ringan dari alergi, seperti hanya sebatas rasa tidak nyaman di perut.
Tidak seperti alergi, reaksi alergi setiap orang akan berbeda dari yang ringan hingga parah sampai harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sebagian orang memiliki intoleransi terhadap produk gluten, gandum dan laktosa.
Untuk mengetahui hal tersebut, Anda bisa melakukan pencatatan atau jurnal makanan harian, jika merasa memiliki alergi
Writer: Fira Alfi Syahrin