SUKABUMIUPDATE.com - Menggunakan BioSaliva, Dewan Pengurus Cabang Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia atau DPC PATELKI Kota Sukabumi, menggelar Workshop Leadership Management Capacity Building dengan patuh protokol kesehatan di Hotel Santika, Sabtu, 11 Desember 2021.
Kegiatan tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, penyediaan hand sanitizer, dan pengetesan Polymerase Chain Reaction atau PCR menggunakan alat BioSaliva yang diproduksi PT Biofarma.
Ketua Panitia Elsa Ganjarsari mengatakan penggunaan alat BioSaliva sangat memudahkan dan nyaman bagi peserta workshop. Sebab, pengambilan sampel untuk tes PCR hanya dengan berkumur.
"Ini kegiatan pertama yang menggunakan BioSaliva dan rasanya sangat nyaman dan merasa aman," kata Elsa kepada sukabumupdate.com.
Elsa pun mengungkapkan pengambilan sampel dengan BioSaliva tidak menimbulkan rasa was was.
Workshop tersebut digelar untuk meningkatkan kemampuan leadership dalam berorganisasi serta menumbuhkan persaudaraan kerukunan dan keakraban antar pengurus dan angota PATELKI. Selain pengurus dan anggota PATELKI DPC Kota Sukabumi, kegiatan ini pun diikuti oleh pengurus PATELKI DPC Kabupaten Sukabumi.
Diketahui, PT Biofarma memproduksi alat diagnosis Covid-19 dengan metode kumur. Alat tersebut dinamai BioSaliva yang diklaim nyaman saat digunakan. Alat tes RT PCR ini memiliki sensitifitas hingga 95 persen, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif selain menggunakan PCR Kit.
BioSaliva juga telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021 dengan Nomor KEMENKES RI AKD 10302120673.
Baca Juga :
Area Manager PT Biofarma Jawa Barat Hani Nurbayani mengatakan, media pembawa virus ini berfungsi untuk deteksi RNA Sars-CoV2 penyebab Covid-19 dengan metode RT PCR menggunakan sampel gargled saliva.
"Ini terobosan baru dari Bio Farma. Tak perlu dicolok lagi dan pengambilan sampel lebih nyaman. Apalagi buat anak tidak akan merasa sakit," kata Hani.
Umur simpan BioSaliva bisa mencapai dua tahun. Sampel saliva juga dapat stabil di suhu ruang hingga 30 hari, suhu -20 derajat Celcius dan suhu -80 derajat Celcius.
Bio Farma pun tengah melakukan uji post market di Kementerian Kesehatan dan di tiga laboratorium, yakni Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Laboratorium Biomedik Lanjut, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran; dan Laboratorium Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga.
"Semua peserta seminar PATELKI sebelum memulai acara dilakukan tes PCR dengan pengambilan sampel menggunakan BioSaliva," tambah Hani.
Pengguna BioSaliva dianjurkan tidak makan dan minum, merokok, berkumur dengan mouthwash selama satu jam sebelum berkumur. BioSaliva digunakan dengan cara berkumur di bagian tenggorokan dalam.
Sebelum berkumur, pengguna BioSaliva dianjurkan menarik nafas secara kuat, lalu batuk sedikit untuk mengeluarkan dahak tanpa dibuang. Selanjutnya masukan cairan kumur yang tersedia dalam kemasan BioSaliva ke dalam mulut dan mulai berkumur di bagian dalam tenggorokkan.
Kemudian, keluarkan cairan kumur dari dalam mulut ke dalam wadah dan campurkan dengan larutan pencampur yang juga tersedia dalam kemasan. Kemudian kocok dan sampel siap dites di laboratorium.