Epidemiolog: Penularan Covid-19 di Tanah Air Sudah 100 Persen Varian Delta

Sabtu 20 November 2021, 12:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Penularan kasus baru Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia telah seluruhnya berasal dari SARS-CoV-2 varian Delta. Memiliki bilangan reproduksi dasar 5-8, varian virus itu membuat vaksin yang digunakan saat ini harus diperluas cakupannya hingga lebih dari 100 persen populasi penduduk. Ini artinya, herd immunity tidak akan pernah tercapai.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Windhu Purnomo, mengungkap kalkulasi itu saat dihubungi, Jumat 19 November 2021, dikutip dari Tempo. "Sekarang kita sudah telanjur kemasukan virus delta. Dari data whole genome sequence, sudah sejak awal Oktober atau akhir September lalu, sampel yang ada sudah seratus persen Delta," kata dia.

Bilangan reproduksi dasar virus adalah istilah dalam epidemiologi untuk menggambarkan daya tular virus. Angka 5-8 berarti virus Covid-19 varian Delta mampu menyebar dari satu orang yang sudah terinfeksi ke 5-8 orang lainnya.

Bandingkan dengan daya tular virus Covid-19 yang pertama menyebar di Wuhan, Cina, yang sebesar 2,4-2,6. Atau, virus yang menciptakan gelombang pertama Covid-19 di Eropa pada tahun lalu yang memiliki daya tular 3, serta varian Alpha yang menyebar dari Inggris yang sebesar 4-5.

photoFoto Ilustrasi. - (Pixabay)

Dalam kalkulasinya, Windhu menggunakan nilai efikasi vaksin rata-rata 75 persen untuk mewakili sejumlah Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia seperti Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna. Sebagai catatan, jumlah dosis terbesar yang digunakan adalah Sinovac lalu AstraZeneca.

Hasilnya, didapat angka proporsi populasi yang harus divaksinasi untuk mencapai herd immunity adalah 111 persen alias melebihi populasi penduduk Indonesia. "Apalagi kalau kita kemasukan subvarian Delta yang lebih menular, seperti AY.4.2.? Dengan sekarang saja kita sudah kewalahan dan herd immunity tak tercapai," kata Windhu.

Itu sebabnya, Windhu menilai, sudah tepat pemerintah menjaga seluruh pintu masuk negara ini dari kemungkinan masuknya varian baru Covid-19. Begitu juga dengan aturan karantina dan screening yang dilakukan. Dia berharap tak ada lagi mafia yang bisa mengabaikan semua aturan yang sudah dibuat tersebut.

Selain itu, dia menegaskan prinsip yang tetap yakni semua orang harus divaksinasi. Pemerintah harus bisa mencapai target seratus persen, termasuk mengedukasi mereka yang selama ini menolak dan menghindar. "Paling tidak upayakan 100 persen dosis protektif (dosis penuh untuk setiap jenis vaksin yang digunakan), terutama lansia," kata Windhu.

Dia menambahkan pemerintah juga harus siapkan dosis booster untuk para lansia dan mereka yang mengidap komorbid yang memungkinkan untuk mendapat Vaksin Covid-19. "Mestinya bisa gratis dengan pemberian berbasis risiko," kata Windhu.

SUMBER: TEMPO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Nasional24 November 2024, 14:08 WIB

KPK OTT 7 Orang Terkait Pendanaan Pilkada, Ada Cagub Bengkulu

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu pada Sabtu malam, 23 November 2024. OTT tersebut diduga terkait dengan pungutan yang dilakukan terhadap pegawai untuk pendanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).
Kantor KPK RI di Jakarta | Foto : Ist
Sukabumi24 November 2024, 13:27 WIB

Korban Ungkap Ciri Pelaku Pembacokan Di Jampangtengah Sukabumi: Kulit Putih Penampilan Keren

Y (47 tahun) korban pembacokan orang tak dikenal merupakan warga Kampung Simpang RT 12/ 04 Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, melalui keponakannya Rahman (32 tahun) mengungkapkan ciri ciri pelaku
Y (47 tahun) korban pembacokan orang tak dikenal di Jampangtengah Sukabumi | Foto : Istimewa
Jawa Barat24 November 2024, 13:00 WIB

Gema Petani Jabar Kecam Kriminalisasi ke Penggarap di Bantargadung Sukabumi

Gerakan Mahasiswa Petani Jawa Barat (Gema Petani Jabar) mengutuk keras tindakan kriminalisasi yang dilakukan terhadap tiga petani penggarap di Cijambe, Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.
Gema Petani Jabar kecam kriminalisasi penggarap PT Bantargadung Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sehat24 November 2024, 13:00 WIB

Sesak Napas Berkaitan dengan Jantung? Cek Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Sesak napas adalah gejala umum yang sering terjadi pada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Waspada Masalah Pernapasan Akibat Obesitas, Bisa Mengalami Asma! (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi Memilih24 November 2024, 11:37 WIB

Ribuan TPS Pilkada 2024 di Sukabumi Rawan: Potensi Bencana Alam, Konflik hingga Politik Uang

Menjelang Pilkada Serentak 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukabumi telah mengidentifikasi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi rawan
Logo Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 | Foto : Istimewa
Life24 November 2024, 10:43 WIB

Liburan di Musim Penghujan: Petualangan Virtual – Jelajahi Dunia dari Rumah

Musim penghujan sering kali memaksa kita untuk berdiam diri di rumah, menikmati kenyamanan di dalam ruangan. Namun, dengan kemajuan teknologi, hujan yang turun bisa menjadi kesempatan untuk menjelajahi dunia tanpa harus melangkah keluar rumah.
Petualangan Virtual, Jelajahi Dunia dari Rumah (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih24 November 2024, 10:25 WIB

Hari Tenang Pilkada 2024 Sukabumi, Ada Sanksi Berat Jika Melanggar

Pemungutan suara akan diselenggarakan pada Rabu (27/11/2024). Ini berarti, masa tenang Pilkada 2024 akan berlangsung pada 24-26 November 2024.
Apel Siaga dan Patroli Pengawasan masa tenang Pilkada Kota Sukabumi 2024 | Foto : Sukabumiupdate
Inspirasi24 November 2024, 10:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Visual Merchandising Area, Penempatan di Kota Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Lowongan Kerja Sebagai Visual Merchandising Area, Penempatan di Kota Sukabumi. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 November 2024, 09:21 WIB

Tanah Longsor di Cidolog Sukabumi, 14 Domba Garut Milik Warga Tertimbun

Longsor ini menyebabkan kandang berserta 14 ekor domba Garut bersertifikat milik seorang peternak di Cidolog Sukabumi tertimbun, dan baru diketahui oleh warga pada pagi harinya, Sabtu (23/11/2024).
Longsor di Cidolog Sukabumi, timbun kandang serta 14 ekor domba garut | Foto : Sukabumiupdate.com
Sehat24 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusannya Kayu Manis dan Mengenal 5 Manfaat Kesehatannya

Kayu manis adalah salah satu rempah-rempah yang memiliki khasiat luar biasa untuk kesehatan.
Ilustrasi - Kayu manis adalah salah satu obat herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. (Sumber : Pexels.com/@Ngô Trọng An)