Daftar Zat Pemicu Peradangan dalam Makanan, Ini Awal Penyakit Kronis

Minggu 25 Juli 2021, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peradangan adalah awal dari berbagai penyakit kronis. Pemicu peradangan antara lain faktor gaya hidup, makanan dan minuman apa yang dikonsumsi, bagaimana kita bergerak, berapa lama tidur, dan seberapa stres kita.

Seiring waktu, faktor gaya hidup ini dapat menyebabkan peningkatan peradangan dalam tubuh sehingga bermanifestasi melalui kondisi kesehatan, seperti naiknya gula darah, tekanan darah, dan kolesterol. Ada beberapa makanan yang diketahui bisa menyebabkan peradangan. Kebanyakan, adalah makanan olahan tinggi yang tinggi gula atau lemak. Berikut beberapa makanan yang bisa memicu peradangan.

Sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS)

Zat lengket ini lebih jahat dari yang diperkirakan orang pada awalnya. Sementara sirup jagung sendiri telah ada selama beberapa dekade, sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) secara khusus diproduksi agar lebih mudah dijual. Sedangkan modifikasi merupakan keuntungan bagi produsen makanan dan tidak begitu bagus untuk kesehatan. Sirup jagung fruktosa tinggi dicerna dan diserap melalui hati dan menghasilkan lemak yang didistribusikan secara luas ke seluruh tubuh.

Konsumsi berlebihan HFCS menyebabkan resistensi insulin dan penambahan berat badan dari waktu ke waktu. Beberapa penelitian menunjukkan fruktosa memicu perubahan inflamasi pada tingkat sel. Reaksi ini sangat tergantung pada dosisnya dan HFCS adalah salah satu sumber fruktosa paling kuat dalam sistem makanan.

Lemak trans

Lemak trans, atau dikenal sebagai minyak terhidrogenasi parsial, diketahui merupakan kontributor peradangan dan berkorelasi langsung dengan risiko penyakit kronis. Diet tinggi lemak trans dikaitkan dengan peningkatan penanda inflamasi. Minyak terhidrogenasi ini secara khusus meningkatkan penanda vaskular, yang mengarah pada peningkatan risiko kondisi kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke.

Lemak Omega-6

Lemak Omega-6 ditemukan dalam sumber nabati asam lemak tak jenuh ganda (PUFA). PUFA ditemukan dalam lemak seperti minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak jagung, dan minyak sayur. Makanan ini tidak semuanya buruk. Namun, diet yang tinggi lemak Omega-6 dan rendah lemak Omega-3 pada dasarnya bersifat inflamasi. Rasio Omega-3 dalam kaitannya dengan Omega-6 sebenarnya dapat meningkatkan penanda inflamasi karena Omega-3 secara inheren anti-inflamasi.

Asam lemak Omega-6 membantu mendukung fungsi sel yang tepat di seluruh tubuh tetapi terlalu banyak Omega-6 dari minyak nabati seperti kedelai, jagung, dan bunga matahari dapat menyebabkan penyakit terkait peradangan. Sebaliknya, makanan yang kaya asam lemak Omega-3, seperti ikan berlemak dan makanan laut, telah dikaitkan dengan penurunan peradangan dan kondisi yang terkait.

Alkohol

Alkohol adalah pendorong kuat peradangan sistemik. Respons inflamasi dari alkohol dimulai di usus selama pencernaan tetapi selanjutnya memperburuk masalah dengan merusak kemampuan tubuh untuk mengatur peradangan sistemik. Lebih buruk lagi, alkohol mempengaruhi hampir setiap sistem dalam tubuh, mulai dari otak hingga ginjal.

Tepung

Makanan olahan tentu memiliki reputasi untuk meningkatkan peradangan, dan tepung olahan adalah salah satu penyebab terbesar. Tepung olahan secara khusus tinggi karbohidrat sederhana. Jika dibandingkan dengan makanan tinggi serat dan karbohidrat kompleks, diet tinggi tepung olahan dikaitkan dengan peningkatan gula darah, berat badan, dan risiko penyakit kronis.

Memilih karbohidrat berserat tinggi adalah yang terbaik untuk kesehatan jangka panjang, penurunan berat badan, dan mengurangi peradangan. Pertimbangkan opsi rendah karbohidrat ini untuk mulai mengurangi peradangan.

SUMBER: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa