SUKABUMIUPDATE.com - Satgas penanganan covid-19 Kota Sukabumi mencatat hingga hari ini, Sabtu (24/7/2021) ada 846 pasien positif aktif yang jalani isolasi covid-19. Dari jumlah tersebut 763 pasien yang tengah menjalani isoman atau isolasi mandiri, dan 83 pasien dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan di Kota Sukabumi.
Forkompinda Kota Sukabumi hari ini mulai menyisir pasien isoman ini, mengirim bantuan makanan dan obat-obatan. Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi bersama dengan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni dan Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo, hari ini berkeliling wilayah menemui pasien isoman.
Harapannya warga yang tengah isolasi mandiri dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya dengan bantuan sembako dan dapat sehat kembali. Penyerahan bantuan dilakukan bersama Liaison officer (LO) Pemprov Jabar Daddy Iskandar yang bertugas melakukan supervisi atau pendampingan bagi pelaksanaan penanganan Covid-19 di daerah.
''Kami bersama dengan Forkopimda Kota Sukabumi dan LO Provinsi Jabar memberikan bantuan dukungan kepada warga isolasi mandiri,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
Targetnya pasien dapat tenang melaksanakan isolasi mandiri dan terpenuhi kebutuhannya. "Selain tercukupi kebutuhannya Fahmi menitipkan kepada warga untuk menjaga warga yang sedang isolasi mandiri jangan dijauhi, tetapi berikan dukungan maksimal kepada mereka," pungkasnya.
Dengan menggunakan sepeda motor wali kota dan unsur forkopimda menyambangi warga yang isolasi mandiri di Kecamatan Cibeureum, Baros, Gunung puyuh dan Warudoyong. Wilayah ini dipilih dikarenakan jumlah warga yang isolasi cukup tinggi.
Sementara untuk kebutuhan obat dan vitamin untuk pasien isoman yang tercatat di satgas Kota Sukabumi, mendapatkan suplai dari petugas medis puskesmas setempat.
Data Dinkes Kota Sukabumi menyebut pasien isoman rawan berdampak fatal seperti kematian. Selama pelaksanaan PPKM darurat, ada 3 warga Kota Sukabumi yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri karena terpapar virus corona.
Baca Juga :
Saat ini Forkopimda memiliki fasilitas terpusat untuk pasien isolasi mandiri dengan gejala sedang, yaitu di Asrama Polisi Presisi Polres Sukabumi Kota yang berada di jalan KH Ahmad Sanusi Benteng Warudoyong.
''Alhamdulillah kami mengucapkan terimakasih kepada Polres Sukabumi Kota yang mempersilahkan asrama polisi yang baru selesai dibangun untuk sementara waktu digunakan pusat isolasi mandiri bagi warga yang membutuhkan,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, dikutip dari akun dokumentasi pimpinan Kota Sukabumi.
Dengan jumlah tempat tidur sebanyak 42 unit dan bangunan yang representatif. Fahmi berharap pusat Isoman Covid-19 ini bisa mengurangi resiko kematian pasien positif covid-19, angka kesembuhan meningkat serta menekan kasus baru. di Kota Sukabumi.
Keberadaan pusat Isoman Covid-19 ini penting disaat kasus Covid masih tinggi, dan Sukabumi masuk PPKM Level 4. Di mana salah satu persyaratan yang dibutuhkan adanya pusat isolasi mandiri.
Fahmi mengatakan untuk bisa masuk ke pusat isolasi ini harus memenuhi kriteria tersendiri seperti bergejala mengarah sedang dan sebelum ditangani di rumah sakit. Di pusat isolasi juga disediakan petugas kesehatan yang berjaga.
"Harapannya ada peran Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan perguruan tinggi dalam mendukung ketersediaan tenaga kesehatan penanganan Covid-19," tegasnya.