Teror Gibug di Sukabumi! Warga Meninggal dan Cacat, Cara Dapatkan Serum Anti Bisa Ular

Rabu 16 Juni 2021, 18:04 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Limusnunggal Kecamatan Bantargadung Kabupaten Sukabumi Jawa Barat belum bisa beraktivitas dengan tenang. Teror ular gibug atau malayan pit viper (Calloselasma Rhodostoma) menebar ketakutan, dilaporkan 12 warga jadi korbanm diantaranya ada yang meninggal dunia dan catat permanen.

Masalah ini semakin menyedot perhatian publik karena akses warga korban gigitan ular berbisa untuk mendapatkan serum anti bisa ular (SABU) di fasilitas kesehatan terdekat cukup mahal. Warga dan Pemerintah Desa Limusnunggal bahkan harus berkirim surat resmi ke Bupati Sukabumi untuk menangani masalah teror ular berbisa ini.

Kejadian terbaru tercatat oleh Pemerintah Desa Limusnunggal pada 3 Juni 2021 silam. Nama korban Amir warga Kampung Cikadu yang saat kejadian tengah membersihkan rumput di kebun milik warga.

"Sekitar pukul 11.00 WIB, Ketika membersihkan rumput, (hendak akan mengambilnya) ternyata di bawah rumput terdapat seekor ular jenis Ular Gibug atau Ular Tanah (Calloselasma Rhodostoma) yang memiliki bisa mematikan kemudian menggigit korban," tulis surat Pemdes Limusnunggal yang ditujukan kepada Camat Bantargadung. 

Dalam surat dengan keterangan perihal laporan kejadian luar biasa korban gigitan ular tersebut, Pemdes juga menerangkan bahwa kasus tersebut bukan kejadian pertama. Pemdes menyertakan data sepanjang tahun 2021, dimana 12 warganya yang dilaporkan terkena gigitan ular berbisa saat beraktivitas di sekitar rumah atau kebun.

"Satu diantaranya meninggal dunia yaitu ulama di desa, satu lagi luka parah hingga satu jarinya membusuk dan putus. Yang luka parah saat ini sudah sehat, cuma bisa menggunakan tangan sebelah karena telapak tangan satunya pada rontok jari-jarinya," jelas Kepala Desa Limusnunggal, Rusman kepada sukabumiupdate.com, beberapa waktu lalu.

photoUlar gibug atau ular tanah yang sangat berbisa dan membayakan warga - (wikipedia/Wibowo Djatmiko (Wie146))</span

Rusman membenarkan perihal surat tersebut, dan pemerintah desa berhadap ada penanganan khusus oleh instansi terkait untuk menghentikan teror ular berbisa ini. "Hingga saat ini kami belum dapat menganalisa secara akurat kejadian korban gigitan ular di Limusnunggal, maka dari itu dengan segala kerendahan hati memohon kepada pihak terkait yang membidangi, untuk membantu menangani permasalahan ini," tegas Rusman dalam surat itu.

Selain bagaimana mengusir ular berbisa dari sekitar pemukiman warga, Pemdes juga meminta solusi atas mahalnya harga serum anti bisa ular di Kabupaten Sukabumi, khususnya di RSUD Palabuhanratu. 

Baca Juga :

Setelah King Kobra, Kini Ular Weling Ditemukan di Konservasi Penyu Sukabumi

"Harga serum anti bisa ular tergolong mahal. Dihargakan Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta di RSUD Palabuhanratu sangat memberatkan warga yang kurang mampu. Mengingat korban yang paling banyak adalah para petani dan pekebun," lanjut Kades dalam surat itu.

Pemdes menyarankan serum anti bisa ular ini disediakannya di Puskesmas atau Bidan Desa karena kebijakan serum anti bisa ular hanya tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah saja, menjadi masalah untuk warga karena jarak tempuh. 

"Dari desa kami yang cukup jauh, hal ini menjadi penghambat yang cukup signifikan apabila korban terlambat ditolong," pungkas Rusman.

Menanggapi hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menyebut jika selama ini serum anti bisa ular bisa diakses oleh puskesmas. Kabid Pelayanan Kesehatan dr Rika Mutiara menegaskan serum anti bisa ular milik Pemkab Sukabumi berada di GFK atau Gudang Farmasi Kesehatan milik Dinkes.

"Kebijakannya bisa ajuan PKM atau puskesmas ke GFK. Jadi atas ajuan PKM," jelas Rika.

Rika menambahkan warga harus berkoordinasi dengan petugas kesehatan di PKM atau puskesmas saat digigit ular berbisa. Sehingga saat harus ke rumah sakitpun, serum yang dipakai menggunakan milik Pemkab yang ada di gudang farmasi kesehatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Life30 Januari 2025, 14:41 WIB

Red Flag di Tempat Kerja: 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic

Lingkungan kerja yang sehat sangat penting bagi kesejahteraan karyawan dan kesuksesan perusahaan. Namun, tidak semua tempat kerja menciptakan atmosfer yang mendukung.
Ilustrasi Lingkungan Kerja Toxic, Red Flag di Tempat Kerja, 6 Tanda yang Menunjukkan Lingkungan Kerja Toxic (Sumber : Freepik)
Life30 Januari 2025, 14:31 WIB

Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya

Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.
Ilustrasi Malam Nisfu Sya'ban, Kapan Nisfu Sya'ban 2025? Cek Tanggal, Keutamaan, dan Amalannya (Sumber : Freepik/@sketchepedia)
Entertainment30 Januari 2025, 14:30 WIB

Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama

Abidzar Al-Ghifari kembali menuai kritikan dari netizen setelah menyampaikan pernyataan kontroversial tentang penggemar fanatik drama korea ketika menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Ariel Tatum.
Ika Natassa Komentari Pernyataan Abidzar Al-Ghifari Soal Fans Fanatik K-Drama (Sumber : Instagram/@abidzar73 dan @ikanatassa)
Sukabumi30 Januari 2025, 14:28 WIB

Angin Kencang Robohkan Pohon Sengon, Timpa Rumah Warga di Parakansalak Sukabumi

Kebutuhan mendesak adalah sembako dan bahan bangunan untuk rumah terdampak.
Pohon sengon yang menimpa rumah warga di Kampung Sukarame RT 05/05 Desa/Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/1/2025). | Foto: Tagana Kecamatan Parakansalak
Bola30 Januari 2025, 14:15 WIB

Persib Hati-hati Tergelincir! Persija Menguntit di Posisi Dua Hanya Beda 5 Poin!

Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5.
Persija Jakarta terus menguntit Persib Bandung, Macan Kemayoran kini ada di posisi kedua dengan selisih poin 5. (Sumber : X/@Persija_Jkt/@persib).
Sukabumi30 Januari 2025, 14:07 WIB

Warga Protes! Objek Wisata Bukit Karang Numpang Sukabumi Digerus Tambang

Bukit ini dikenal karena memiliki pemandangan yang indah.
Warga menunjukkan aktivitas tambang batu karst di bukit Karang Numpang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Januari 2025, 14:00 WIB

Benny Simanjuntak Tanggapi Kabar Jonathan Frizzy Melamar Ririn Dwi Ariyanti

Benny Simanjuntak selaku paman dari Jonathan Frizzy memberikan tanggapan bahwa rumor Ijonk melamar Ririn Dwi Ariyanti tidak benar ketika ditemui di kawasan Tendean, Jakarta, pada Selasa, 28 Januari 2025.
Benny Simanjuntak Tanggapi Kabar Jonathan Frizzy Melamar Ririn Dwi Ariyanti (Sumber : Instagram/@ijonkfrizzy)
Inspirasi30 Januari 2025, 13:30 WIB

Info Loker Lulusan D3, Penempatan di Purwakarta Jawa Barat

Berikut Informasi Lowongan Kerja Lulusan D3 untuk Penempatan di Purwakarta Jawa Barat.
Ilustrasi. Info Lowongan Pekerjaan di Purwakarta Jawa Barat (Sumber : pixabay.com/@GerdAltmann)
Film30 Januari 2025, 12:55 WIB

Dark Nuns Tempati Posisi Puncak Box Office: Rahasia Dibalik Kesuksesan Film Horor Ini

Penggemar film Korea pasti sudah tidak sabar menantikan comeback Song Hye Kyo dan menyaksikan aksinya dalam film horor terbarunya, Dark Nuns. Film ini menandai kembalinya sang aktris ke layar lebar setelah hampir satu dekade absen.
Culikan Film Dark Nuns, Dark Nuns Tempati Posisi Puncak Box Office: Rahasia Dibalik Kesuksesan Film Horor Ini (Sumber : IMDb)
Entertainment30 Januari 2025, 12:30 WIB

Dokter Richard Lee Dikabarkan Mualaf, Ustaz Derry Sulaiman Posting Video Dzikir Bersama

Dokter kecantikan sekaligus selebgram Richard Lee tengah menjadi sorotan publik usai video dirinya tengah berdzikir bersama Ustadz Derry Sulaiman tersebar di media sosial.
Dokter Richard Lee Dikabarkan Mualaf, Ustaz Derry Sulaiman Posting Video Dzikir Bersama (Sumber : Instagram/@renieffendi24)