SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengimbau seluruh masyarakat yang baru saja bepergian selama masa libur Idul Fitri untuk melakukan karantina secara mandiri di kediaman masing-masing. Program karantina mandiri itu dilakukan selama satu hingga dua pekan, untuk warga yang liburan dan mudik lebaran.
"Imbauan kami kepada seluruh pimpinan dan seluruh komunitas untuk mengingatkan mereka yang kembali dari daerah-daerah yang zona merah dan oranye untuk melakukan karantina mandiri di kediaman," ujar Doni dalam konferensi pers daring, Senin, 17 Mei 2021.
Doni mengatakan hal ini perlu dilakukan agar penularan kasus ini bisa dikendalikan dibandingkan tahun yang lalu. Ia pun mendorong posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro yang selama ini ada di setiap daerah, untuk mendorong program karantina mandiri tersebut.
Belajar dari pengalaman pada tahun sebelumnya, Doni mengatakan tiap periode libur panjang yang selalu diikuti oleh kenaikan kasus aktif dan angka kematian. Karena itu, program karantina mandiri ia yakini jadi salah satu faktor yang diharapkan dapat mencegah peningkatan kasus dalam beberapa waktu ke depan.
Selain itu, Doni juga mengapresiasi satuan tugas di daerah-daerah yang berinisiatif melakukan penutupan tempat-tempat wisata yang belum dapat menerapkan protokol kesehatan yang menjadi imbauan pemerintah pusat. Salah satu protokol tersebut adalah mengurangi kapasitas lokasi hingga 50 persen dari jumlah keseluruhan.
"Hal ini kami harapkan tetap berlanjut agar kita semua mampu melakukan upaya maksimal dalam rangka mencegah terjadinya penularan," kata Doni.
Saat ini, ia menyebut kondisi penyebaran Covid-19 di Indonesia relatif terkendali. Tingkat keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit darurat Wisma Atlet di Jakarta yang berada pada angka 16,22 persen dan rumah-rumah sakit lainnya di sejumlah daerah menjadi salah satu parameternya.
Angka 16,22 persen ini ia klaim merupakan rekor terendah bagi keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit darurat Wisma Atlet Kemayoran. Tingkat keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit tersebut pernah mencapai angka hingga 90-an persen.
"Oleh karenanya, momentum pasca lebaran ini mari kita jaga bersama. Masyarakat diharapkan patuh kepada imbauan-imbauan yang telah disampaikan pemerintah daerah, termasuk pemerintah pusat, dan tokoh-tokoh yang ada di daerah," kata Doni.
SUMBER: TEMPO.CO