SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi memaparkan upayanya selama ini ikut andil dalam menekan angka stunting di Kabupaten Sukabumi.
Kepala Seksi Bina Ketahanan Keluarga, Balita, Anak Remaja dan Lansia, DPPKB Kabupaten Sukabumi, Unang Suhendi mengatakan, sejatinya penanganan stunting bersifat kolaboratif, melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, termasuk DPPKB.
"DPPKB lebih ke upaya pencegahan. Adapun tindakannya dengan program pemberian nutrisi makanan bergizi, maupun makanan tambahan kepada bayi," kata Unang saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (27/1/2021).
BACA JUGA: Jokowi Tunjuk BKKBN Pimpin Penanganan Stunting di Indonesia
Ia menjelaskan, Presiden Jokowi sudah menginstruksikan melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar DPPKB di berbagai daerah bisa menekan angka stunting, sampai melakukan langkah-langkah preventif.
"Langkah-langkah konkret kita lakukan melalui kunjungan ke masyarakat. Data sasaran kita diberikan target sebanyak 96.184 keluarga. Kita lakukan sosialisasi, promosi dan edukasi pencegahan stunting melalui program 1.000 HPK," imbuhnya.
"1.000 HPK itu adalah 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Itu adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari). Pada periode inilah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang," katanya lagi.
Kepala Seksi Bina Ketahanan Keluarga, Balita, Anak Remaja dan Lansia DPPKB Kabupaten Sukabumi, Unang Suhendi.
Tak cukup sampai di situ, Unang menyebutkan, DPPKB Kabupaten Sukabumi juga melakukan sosialisasi, edukasi dan promosi tentang usia perkawinan ideal, yaitu 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki, serta tercatat mempunyai buku nikah.
"Kemudian setelah menikah, lalu hamil, maka usia kehamilan itu diperiksa secara bekelanjutan. Karena ibu hamil perlu diimunisasi, dan diberikan makanan dengan gizi dan nutrisi seimbang. Setelah itu, ibu pun bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayu selama enam bulan berturut-turut. Kalau gizi dan nutrizi seimbang, stunting bisa dicegah," tandas Unang.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.