SUKABUMIUPDATE.com - Berhubungan seks menjadi kebutuhan, terutama bagi pasangan yang telah menikah. Apalagi, seks adalah bagian dari hidup yang sulit untuk dilepaskan.
Dalam beberapa kasus, ada orang yang melakukannya berkali-kali dalam sehari. Lantas, seberapa sering sih berhubungan seks bisa disebut terlalu banyak?
Untuk memahami apa yang dianggap terlalu banyak seks, pertama-tama, Anda perlu tahu apa yang dianggap normal.
Melansir Suara.com dari Healthshots, menurut Kinsey Institute (sebuah lembaga penelitian yang mengeksplorasi seksualitas, hubungan, dan kesejahteraan) orang dalam kelompok usia 18-29 tahun rerata berhubungan seks 112 kali per tahun.
Sedangkan untuk usia 30- 39 tahun adalah 86 kali pertahun dan 69 kali untuk usia 40-49 tahun. Ini adalah jumlah rata-rata seks yang dilakukan orang menurut usianya.
Jadi, jika Anda memiliki lebih dari rata-rata, apakah itu terlalu banyak?
Tidak ada yang namanya terlalu banyak dalam seks. Tetapi bagi perempuan, penting untuk selalu mendengarkan tubuh Anda.
Jika Anda sakit atau lelah atau tidak cukup dilumasi, itu adalah cara tubuh Anda untuk tidak berhubungan seks.
Meskipun para ahli percaya bahwa berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu itu sehat, tetapi jika hanya seks yang Anda pikirkan maka itu tidak normal. Kecanduan seks memang ada dan bisa sangat berbahaya bagi Anda.
Jika pikiran tentang seks dan/atau kebiasaan seksual Anda mengganggu kehidupan sehari-hari, hubungan, dan rutinitas Anda, maka itu mungkin telah mencapai tingkat "terlalu banyak".
Tetapi jika Anda masih bingung, tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan ini — yang menurut Mayo Clinic yang dapat membantu Anda memutuskan apakah Anda benar-benar perlu mencari bantuan profesional:
Dapatkah saya mengelola dorongan seksual saya?
Apakah perilaku seksual saya membuat saya tertekan?
Apakah perilaku seksual saya merusak hubungan saya, mempengaruhi pekerjaan saya, atau mengakibatkan konsekuensi negatif?
Apakah saya takut ditangkap oleh orang lain karena perilaku seksual saya?
Jika Anda menjawab 'ya' untuk sebagian besar pertanyaan di atas, inilah saatnya mencari bantuan. Jadi, tanpa ragu, temui dokter dan cari tahu akar penyebabnya!
Sumber: Suara.com