SUKABUMIUPDATE.com - Stres merupakan hal wajar dialami setiap orang. Namun, ketika stres dibiarkan berlarut-larut, kesehatan bisa terganggu.
Melansir Tempo.co, orang yang banyak pikiran dapat terlihat jelas dari wajahnya, mulai dari muncul jerawat, kantong mata, keriput, hingga rambut beruban. Alasannya karena ketika stres, tubuh memproduksi hormon yang berdampak negatif pada kondisi kulit.
Tak hanya itu, ketika suntuk seseorang bisa melakukan kebiasaan buruk tanpa disadari, seperti menggigit bibir atau menggertakkan gigi terus menerus.
Apa saja ciri-ciri stres yang bisa dikenali dari wajah?
1. Kulit kering
Lapisan yang berperan penting menjaga kulit tetap terhidrasi adalah stratum corneum. Lapisan ini mengandung protein dan lipid yang melindungi kulit lapisan lebih dalam. Jika stratum corneum tidak berfungsi optimal, kulit akan menjadi kering dan gatal.
Stres bisa mengganggu fungsi stratum corneum dalam melindungi kulit. Tak hanya itu, kemampuan menyimpan air atau kelembapan juga berkurang.
2. Berjerawat
Hormon stres yaitu kortisol menyebabkan bagian otak hipotalamus memproduksi hormon cotricotrophin-releasing hormone atau CRH. CRH ini menyebabkan kelenjar sebasea menghasilkan lebih banyak minyak di sekitar folikel rambut. Jika pori-pori bisa tersumbat karena minyak dan terinfeksi oleh bakteri di permukaan kulit, maka muncullah jerawat.
Hal lain yang juga berperan adalah konsumsi alkohol berlebih, menstruasi, dan siklus tidur yang berantakan.
3. Kantong mata
Orang stres juga biasanya memiliki kantong mata yang lebih terlihat cekung. Apalagi, seiring dengan bertambahnya usia maka otot yang menopang area sekitar mata menjadi lebih lemah.
Saat pikiran kusut, siklus tidur menjadi berantakan. Kurang tidur bisa menimbulkan tanda-tanda penuaan seperti pigmentasi tak merata dan kerutan.
4. Ruam
Stres bisa berdampak terhadap sistem imun seseorang. Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, bakteri di pencernaan dan kulit menjadi tak seimbang (dysbiosis). Akibatnya, muncul ruam kemerahan.
Tak hanya itu, stres juga dapat memicu beberapa masalah kulit yang memang sudah ada sehingga menyebabkan ruam, seperti psoriasis, eksim, dan dermatitis kontak.
5. Keriput
Saat menghadapi berbagai masalah, protein kulit berubah dan elastisitasnya menurun. Keriput pun bisa muncul di wajah.
6. Mengernyitkan dahi dan alis
Ketika sedang berpikir keras, tanpa sadar seseorang akan mengernyitkan dahi dan alisnya. Ini bisa terjadi terus menerus. Mengernyitkan area sekitar alis ini dapat menyebabkan munculnya kerutan.
7. Wajah merah dan berkeringat
Seseorang bisa tanpa sadar bernapas lebih cepat menggunakan pernapasan dada saat stres. Akibatnya, napas menjadi lebih pendek-pendek dan menyebabkan wajah tampak merah selama beberapa saat.
Sama seperti dampak berolahraga, stres menyebabkan seseorang berkeringat lebih banyak. Hal ini bisa semakin parah apabila disertai masalah lain seperti cemas berlebih.
8. Masalah pada gigi dan rahang
Ketika seseorang stres, tanpa sadar menggertakkan gigi yang lama kelamaan bisa menyebabkan kerusakan gigi. Kebiasaan buruk ini juga bisa menyebabkan kelainan sendi rahang atau temporomandibular joint dysfunction.
9. Rambut beruban dan rontok
Dalam studi tahun 2020, diketahui bahwa aktivitas saraf simfatik saat stres akan menyebabkan sel punca menghilang. Padahal, sel melanosit ini berperan dalam memproduksi pigmen yang membuat rambut berwarna. Konsekuensinya, rambut akan tumbuh beruban.
Selain itu, terus menerus terbebani dengan pikiran dan masalah akan mengganggu siklus pertumbuhan alami rambut. Akibatnya, bisa terjadi telogen effluvium yang menyebabkan rambut rontok dalam jumlah sangat banyak.
Sumber: Tempo.co