SUKABUMIUPDATE.com - Penasihat senior Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Bruce Aylward, mengingatkan COVID-19 salah satu penyakit paling serius yang akan dihadapi dalam hidup dan bisa dialami siapa saja, termasuk kaum muda. Dilansir dari tempo.co, seperti dilansir Time, ia menegaskan walau risiko komplikasi parah atau kematian jauh lebih tinggi pada orang berusia lebih tua dan yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, COVID-19 lebih berbahaya bagi kaum muda daripada yang disadari banyak orang.
Hal senada diungkapkan profesor bedah di Rumah Sakit Universitas Pennsylvania di Philadelphia, Dr. Lewis Kaplan. Menurutnyaa, bahkan orang-orang yang masih muda dan tidak memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya pun dapat sakit parah.
"Tidak ada populasi yang tidak berisiko," katanya, seperti dilansir NBC News.
Merujuk pada fakta tidak ada satu orang pun bisa kebal terhadap COVID-19, maka para pakar kesehatan merekomendasikan tindakan pencegahan menjadi suatu keharusan agar tak terkena penyakit yang sudah diderita 396.454 orang di Indonesia itu. Tindakan pencegahan ini mencakup protokol kesehatan #pakaimasker, #cucitanganpakaisabun selama 20 detik, serta #jagajarak minimal 1 meter, atau gunakan hand sanitizer, serta hindari jabat tangan dan kerumunan.
Melihat kondisi ini, dr. Nadia Alaydrus tergerak memberikan edukasi yang menyasar anak muda, melalui video di media sosial TikTok. Dia mengatakan, "Ini alasanku terus mengedukasi masyarakat, khususnya di kelompok usia 17-30 tahun untuk tetap mematuhi 3M, jangan sampai merasa tidak berisiko. Aku melalui media TikTok yang naik daun banget bisa buat dance menarik dan orang-orang yang menonton bisa tertarik dan menerapkannya."
*Artikel ini adalah kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.
Sumber: Tempo.co