Terungkap, Ini Deretan Efek Jangka Panjang Covid-19 Meski Telah Sembuh

Jumat 17 Juli 2020, 14:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Virus corona atau Covid-19, pertama kali dianggap sebagai penyakit yang hanya menargetkan paru-paru. Dilansir dari suara.com, tetapi semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa infeksi tersebut sebenarnya dapat merusak hampir semua sistem organ dan efeknya dapat bertahan lama setelah pemulihan.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa coronavirus baru mempengaruhi paru-paru, jantung dan sistem saraf. Seorang ahli penyakit menular di University of California, Berkeley, mengatakan tiga atau enam bulan ke depan dalam pandemi ini mungkin menunjukkan efek jangka panjang Covid-19.

Para peneliti melihat dampak pada organ berisiko lain, seperti ginjal dan hati, seperti serta bagian tubuh lainnya seperti saluran pencernaan.

"Pada awalnya, model kami untuk memahami infeksi ini seperti virus pernapasan lain seperti influenza," John Swartzberg, MD, profesor klinis emeritus penyakit menular dan vaksinologi di UC Berkeley-UC San Francisco Joint Medical Programme, mengatakan kepada Berkeley.

"Saya pikir salah satu hal yang paling disayangkan dan menarik tentang virus ini adalah interaksinya dengan kami sebenarnya jauh lebih rumit dari itu."

Pada paruh pertama tahun 2020, dokter mengamati beberapa komplikasi kesehatan yang persisten pada pasien yang telah pulih dari COVID-19 yang parah.

Swartzberg mengatakan laporan awal menunjukkan penyakit itu bisa mempercepat jaringan parut di paru-paru, yang dapat menyebabkan sesak napas jangka panjang dan kesulitan pernapasan lainnya.

Organ lain yang sering terkena adalah jantung. Swartzberg mengutip bukti bahwa paru-paru dan jantung menderita dari efek-efek badai sitokin yang disebabkan oleh respons sistem kekebalan terhadap Covid-19.

Beberapa kasus menunjukkan bahwa coronavirus juga secara langsung menargetkan sel-sel otot jantung. Masalahnya mungkin menempatkan selamat COVID-19 pada risiko masalah jantung kronis, kata Swartzberg.

Sistem saraf pusat adalah sistem organ lain yang telah mendapatkan perhatian selama pandemi coronavirus. Bukti menunjukkan bahwa virus dapat secara langsung mempengaruhi neuron dan menyebabkan masalah psikologis atau cacat kognitif, yang oleh Swartzberg digambarkan sebagai "sangat mengganggu."

sumber: suara.com

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Life24 November 2024, 16:00 WIB

Kisah Si Tumang dalam Cerita Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi

Legenda Si Tumang, anjing yang sebenarnya adalah ayah dari Sangkuriang, adalah bagian penting dari cerita rakyat Sangkuriang di Jawa Barat.
Ilustrasi. Kisah Si Tumang dalam Cerita Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi (Sumber : Ist)
Nasional24 November 2024, 15:57 WIB

Profil Rohidin Mersyah, Cagub Bengkulu yang Terseret OTT KPK Jelang Hari Tenang

Calon Gubernur Petahana Bengkulu, Rohidin Mersyah, turut diperiksa buntut Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (23/11/2024). Saat Pilgub tengah memasuki hari tenang.
Rohidin Mersyah, Salah satu calon gubernur di Pilkada Bengkulu | Foto : Istimewa
Sukabumi24 November 2024, 15:04 WIB

Phalamartha dan Dinsos Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor di Nagrak Sukabumi

Kementrian sosial melalui Sentra Phalamartha dan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan logistik kepada para korban tanah longsor di Nagrak Sukabumi
Sentra Phalamartha dan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan kepada para korban tanah longsor di Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, pada Sabtu, (23/11/2024)
Inspirasi24 November 2024, 15:00 WIB

Loker QC di Perusahaan Makanan, Syarat Pelamar Minimal Lulusan D3

Info Loker Lulusan D3 di Indofood untuk posisi Quality Control Section Head ini dibuka hingga 19 Januari 2024 mendatang.
Ilustrasi. Karyawan. Loker QC di Perusahaan Makanan, Syarat Pelamar Minimal Lulusan D3. (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Nasional24 November 2024, 14:08 WIB

KPK OTT 7 Orang Terkait Pendanaan Pilkada, Ada Cagub Bengkulu

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu pada Sabtu malam, 23 November 2024. OTT tersebut diduga terkait dengan pungutan yang dilakukan terhadap pegawai untuk pendanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).
Kantor KPK RI di Jakarta | Foto : Ist
Sukabumi24 November 2024, 13:27 WIB

Korban Ungkap Ciri Pelaku Pembacokan Di Jampangtengah Sukabumi: Kulit Putih Penampilan Keren

Y (47 tahun) korban pembacokan orang tak dikenal merupakan warga Kampung Simpang RT 12/ 04 Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, melalui keponakannya Rahman (32 tahun) mengungkapkan ciri ciri pelaku
Y (47 tahun) korban pembacokan orang tak dikenal di Jampangtengah Sukabumi | Foto : Istimewa
Jawa Barat24 November 2024, 13:00 WIB

Gema Petani Jabar Kecam Kriminalisasi ke Penggarap di Bantargadung Sukabumi

Gerakan Mahasiswa Petani Jawa Barat (Gema Petani Jabar) mengutuk keras tindakan kriminalisasi yang dilakukan terhadap tiga petani penggarap di Cijambe, Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.
Gema Petani Jabar kecam kriminalisasi penggarap PT Bantargadung Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sehat24 November 2024, 13:00 WIB

Sesak Napas Berkaitan dengan Jantung? Cek Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Sesak napas adalah gejala umum yang sering terjadi pada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Waspada Masalah Pernapasan Akibat Obesitas, Bisa Mengalami Asma! (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi Memilih24 November 2024, 11:37 WIB

Ribuan TPS Pilkada 2024 di Sukabumi Rawan: Potensi Bencana Alam, Konflik hingga Politik Uang

Menjelang Pilkada Serentak 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukabumi telah mengidentifikasi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi rawan
Logo Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 | Foto : Istimewa
Life24 November 2024, 10:43 WIB

Liburan di Musim Penghujan: Petualangan Virtual – Jelajahi Dunia dari Rumah

Musim penghujan sering kali memaksa kita untuk berdiam diri di rumah, menikmati kenyamanan di dalam ruangan. Namun, dengan kemajuan teknologi, hujan yang turun bisa menjadi kesempatan untuk menjelajahi dunia tanpa harus melangkah keluar rumah.
Petualangan Virtual, Jelajahi Dunia dari Rumah (Sumber : Freepik)