SUKABUMIUPDATE.com - Banyak ilmuwan di seluruh dunia sedang mencoba mengembangkan vaksin Covid-19. Namun, tantangan terkait pengembangan dan produksi vaksin dalam skala besar sangat besar. Dilansir dari suara.com, sebuah jajak pendapat oleh Verdict tentang penilaian waktu yang dapat diambil untuk persetujuan vaksin Covid-19 dan ketersediaannya untuk umum telah dilakukan.
Hasilnya menunjukkan, kemungkinan besar vaksin yang disetujui akan tersedia dalam enam bulan ke depan. Seperti yang diutarakan mayoritas 36% responden jajak pendapat, sedangkan 28 persen responden merasa perlu enam hingga 12 bulan untuk membuatnya tersedia secara global.
Sementara itu, kurang dari seperempat (22 persen) dari responden berpendapat persetujuan dan ketersediaan vaksin COVID-19 bisa memakan waktu antara 12 dan 18 bulan, sementara 14 persen merasa bahwa itu bisa memakan waktu lebih dari 18 bulan.
Analisis ini didasarkan pada 875 tanggapan yang diterima dari pembaca situs Teknologi Farmasi Verdict antara 18 Juni dan 1 Juli. Temuan jajak pendapat ini sejalan dengan jajak pendapat lain yang dilakukan oleh Verdict pada awal April, yang menemukan kemungkinan vaksin Covid-19 tersedia dalam waktu 12 bulan.
Kelompok yang mendapat vaksin Covid-19 terlebih dahulu
Selain bertanya tentang kemungkinan tersedianya vaksin Covid-19, Verdict juga bertanya tentang siapa yang seharunya diberi akses prioritas. Pilihannya adalah mereka yang berisiko tinggi seperti orang tua dan pasien dengan penyakit penyerta, semua orang, dan mereka yang berada di wilayah berisiko tinggi terkena infeksi.
Mayoritas 46 persen responden berpendapat lansia dan orang dengan penyakit penyerta harus diberi akses prioritas, diikuti oleh 33% yang berpendapat setiap orang harus memiliki akses yang sama.
Dilansir Clinical Trials Arena, analisis ini didasarkan pada 354 tanggapan yang diterima antara 18 Juni dan 8 Juli. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini sudah ada 8 vaksin sedang dalam uji klinis fase tiga atau dua, sementara 120 lainnya sedang dalam evalussi pra-klinis.
Vaksin yang telah mencapai uji klinis lanjutan termasuk ChAdOx1-S oleh University of Oxford dan AstraZeneca, vaksin vektor tipe 5 adenovirus oleh CanSino Biological dan Institut Bioteknologi Beijing, vaksin mRNA-1273 oleh Moderna, dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID).
sumber: suara.com