SUKABUMIUPDATE.com - Setiap kali keluar dari kamar mandi, ada perasaan segar, aroma tubuh wangi, dan kulit terasa kencang. Tapi kadang-kadang ada beberapa hal salah yang dilakukan orang saat mandi, misalnya tidak membilas sabun dengan sampai bersih hingga masih tersisa kulit. Apakah itu berisiko?
Melansir Tempo.co, ahli dermatologi California Shirley Chi, menjawab, ya. Setelah beraktivitas sepanjang hari, kulit akan memproduksi minyak secara alami. Minyak ini tidak akan hilang hanya dengan air. Itu sebabnya dibutuhkan sabun mandi.
Sabun akan memecah minyak dan membersihkannya dari kulit. Sabun juga membersihkan kuman bakteri yang menempel di tubuh. Tapi ketika sabun digunakan dalam jumlah banyak atau dibiarkan terlalu lama, kulit berisiko menjadi kering.
"Sabun adalah zat alkali yang memotong minyak dan dapat menggerogoti penghalang alami kulit jika dibiarkan terlalu lama," kata Chi seperti dikutip Well + Good, Selasa, 7 Juli 2020.
Kulit cenderung sedikit asam, yang berarti bahwa paparan pH berlawan yang berkepanjangan ini dapat memiliki efek negatif.
"Meninggalkan sabun pada kulit dapat menyebabkan kulit menjadi kering, dan dapat memicu kondisi seperti eksim," katanya.
Seiring waktu, kebiasaan ini akan menyebabkan dermatitis dengan gejala ruam merah dan gatal, seperti yang disebabkan oleh alkohol pada parfum dan disinfektan.
Beberapa area kulit, seperti ketiak, vulva dan bokong, dan leher, akan lebih rentan kering jika terkena sabun dalam waktu lama.
"Jika dibiarkan di daerah yang rentan terhadap kekeringan seperti lengan, punggung, dan kaki, itu dapat menyebabkan kekeringan parah, gatal, dan kemerahan," katanya.
Jadi, dokter menyarankan membilas sabun sampai bersih, jika perlu berdiri lebih lama di bawah shower.
"Kebanyakan ahli dermatologi berhati-hati agar tidak menggunakan terlalu banyak sabun, karena dapat memperburuk kekeringan dan eksim pada orang yang rentan terhadap kondisi tersebut. Jadi, jika Anda menggunakan banyak sabun, jangan lupa untuk membilasnya sampai bersih," kata Chi.
Sumber: Tempo.co