SUKABUMIUPDATE.com - Anak-anak dikenal aktif bergerak, melakukan kegiatan bereksplorasi sambil bermain.
Saat bermain itulah, anak berisiko terjatuh, terluka hingga tak jarang menyebabkan benjol di kepala. Lalu apa pertolongan pertama yang bisa orangtua lakukan?
Mengutip Suara.com, Ahli Neurologi Anak Dr. Lies Dewi Nurmalia, Sp.A(K) mengatakan untuk lebih dulu melihat lokasi atau ketinggian anak jatuh. Setelahnya, orangtua perlu tahu kronologi apakah anak jatuh langsung membentur lantai/tanah atau tidak.
Dan ketika anak jatuh dengan kepala lebih dahulu membentur dasar, meski anak kesakitan sambil menangis namun masih dalam keadaan sadar, itu masih jauh lebih baik. Setelahnya, orangtua mesti memantau apakah anak muntah dan mual setelah terjatuh.
"Apakah gejala lain, muntah yang menyemprot, kejang, amnesia? Biasanya anak jatuh di lantai, lihat anaknya tidak pingsan tapi menangis berarti masih sadar, tidak ada kejang, bisa jalan lagi seperti biasa tidak muntah," ujar Dr. Lies saat Live IG Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (7/7/2020).
Setelahnya orangtua diminta untuk mengobservasi anak selama dua hingga tiga hari setelah jatuh. Pantau terus apakah anak mengalami benjol atau tidak.
"Apa yang dikerjakan saat benjol kompres dengan air dingin atau air hangat, sampai benjolnya mereda. Jangan khawatir benjolnya di bagian dahi memang lama hilangnya. Kalau di daerah kening dua hingga tiga minggu baru hilangnya," jelasnya.
Apabila dalam dua hingga tiga hari ada gejala pusing yang menimbulkan muntah tanpa diawali mual di pagi hari, hingga lupa ingatan, sakit kepala dan terbangun di malam hari, sampai hilang pengelihatan, maka orangtua harus segera memeriksa anak ke dokter.
"Sakit kepalanya ditandai pandangan tidak jelas, hingga menyebabkan gangguan kepribadian jadi pemarah, dan ada anggota tubuh yang melemah. Terakhir sakit kepala disertai demam pada lehernya, itu harus dilakukan pemeriksaan sesering mungkin," tutup dr. Lies.
Sumber: Suara.com