SUKABUMIUPDATE.com - Mendengkur atau ngorok kadang menyebabkan gangguan tidur, bahkan harus terbangun dan beranjak dari tempat tidur dengan perasaan lelah karena kurang tidur. Mengutip Tempo.co, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan kognitif, mengurangi efisiensi otak dalam menyimpan dan mengambil memori, dan akhirnya menghambat kreativitas, konsentrasi, serta menyebabkan peningkatan perilaku pengambilan risiko.
Gangguan tidur juga dapat menyebabkan rasa cemas dan akan mengurangi kemampuan mengatasi stres. Bagi yang sudah menderita kecemasan, kurang tidur bisa memperburuk gejala.
Individu yang mendengkur juga menghadapi berkurangnya risiko kepuasan seksual, rendah diri, dan berdampak negatif pada hubungan, menurut psikolog hubungan di Fortis La Femme Hospital, Bangalore, India, Sana Rubiyana.
"Mereka cenderung merasa tidak aman karena mendengkur, juga menikmati perilaku seperti menghindari tidur dengan pasangan atau bahkan menghindari berbagi tempat tidur atau kamar dengan anggota keluarga lain. Ini juga dapat memperburuk masalah perkawinan yang sudah ada," katanya, seperti dilansir Indian Express.
Ada beberapa perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan untuk mengurangi dengkuran saat tidur, yakni menurunkan berat badan jika kelebihan atau obesitas, mengubah posisi tidur, dan menghindari makanan berat dekat waktu tidur. Dia juga disarankan mencari bantuan medis untuk alergi dan masalah pernapasan, berhenti merokok, dan menghindari alkohol sebelum tidur.
Untuk efek psikologis dari mendengkur, seperti insomnia, depresi, kecemasan, kepercayaan diri rendah, masalah hubungan, cari bantuan profesional dari ahli kesehatan mental.
Sumber: Tempo.co