SUKABUMIUPDATE.com - Yosi Dwi Ananda Putri, Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Pendidikan Biologi Universitas Pakuan, tengah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) tematik mengenai COVID-19 di Desa Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Anak Batuk Pilek? Simak Tips Mengatasinya saat #dirumahaja
Dalam kesempatan itu, Yosi berbagi ilmu mengenai etika batuk dan bersin. Ia pun kembali mengingatkan soal virus Corona. "Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu dan batuk."
"Penularannya sangat mudah, hingga saat ini penelitian menyebutkan bahwa virus penyebab COVID-19 ditularkan melalui kontak dengan tetesan kecil (droplet) dari saluran pernapasan yang dikeluarkan pada saat seseorang batuk atau bersin," terangnya.
Seperti hal lainnya, kata Yosi, batuk dan bersin juga memiliki etika. Tetapi banyak orang yang salah langkah saat mengalami batuk dan bersin, kebanyakan malah menutup mulut dan hidungnya dengan telapak tangan.
"Meskipun tujuannya baik namun hal ini belum tentu benar, karena kuman dapat berpindah ke tangan dan menyebar tanpa kita sadari melalui sentuhan atau bersalaman," jelasnya.
Lalu, bagaimana etika batuk dan bersin yang benar? Berikut etika batuk dan bersin yang benar dipaparkan Yosi. Pertama tutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau lengan baju anda bila batuk atau bersin, kemudian membuang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah, lalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis alcohol.
"Selain itu saat anda flu atau batuk gunakan masker agar orang lain tidak tertular. Juga tidak meletakkan masker bekas dipakai pada leher, karena bisa menyebar kembali virus dan bakteri ketika digunakan kembali," paparnya.
BACA JUGA: Alami Gejala Ringan Covid-19? Inilah Hal yang Harus Dilakukan
Menurut Yosi, fokus penanganan COVID-19 bukan hanya menyembuhkan pasien yang sudah terjangkit, tetapi juga mencegah orang sehat agar tidak ikut terinfeksi. Hal ini disebut sebagai kunci dalam memutus rantai penularan, karena virus sudah pasti berasal dari pasien lain yang tertular sebelumnya.
"Oleh karena itu mari kita sama-sama menjaga diri kita karena dengan demikian kita berperan juga dalam menjaga orang lain," tandasnya.