SUKABUMIUPDATE.com - Setiap kali ke luar rumah selama pandemi Covid-19, Anda diharuskan menggunakan masker. Pusat Pengendalian & Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan masker kain untuk masyarakat umum. Keuntugannya, masker ini bisa dicuci dan digunakan kembali.
Masker kain harus segera dicuci setiap kali habis digunakan, menurut laman CDC. Jika tidak, masker akan mengotori wajah dan meningkatkan risiko terpapar virus orang-orang di sekitar Anda.
"Sangat penting membersihkan masker dengan benar setelah setiap penggunaan sehari-hari atau jika kotor pada siang hari, untuk mengurangi penyebaran penyakit kepada orang lain," kata Robert Quigley, wakil presiden senior dan direktur medis perusahaan jasa keamanan International SOS, kepada Bustle, Senin, 22 Juni 2020.
Masker dirancang untuk membatasi virus corona dengan dua cara: mengurangi paparan terhadap kuman orang lain dan mencegah Anda menyebarkannya jika kebetulan terinfeksi.
Masalah lain yang ditimbulkan masker yang tidak dicuci adalah maskne, istilah batu untuk jerawat yang disebabkan oleh penggunaan masker. Masker menurut area tertentu di wajah, menimbulkan keringat dan kelembapan. Jika Anda tidak membersihkannya, masker menjadi tempat berlindungnya kuman yang kemudian dapat menyumbat pori-pori karena kontak langsung dengan kulit.
"Masker tebal bersifat abrasif pada kulit sehingga menyebabkan iritasi," kata Ellen Marmur, ahli dermatologi yang berbasis di New York dan pendiri MMSkincare, kepada Bustle. "Masker dapat menyimpan bakteri dan dapat menyebabkan kekeringan," dia menambahkan.
Itu sebabnya, setelah menggunakan masker kain, Anda disarankan segera mencucinya dengan air 170 derajat Fahrenheit atau 76 derajat Celcius. Jika tak memakai mesin cuci, Anda bisa mencucinya dengan air hangat dan sabun tangan.
Selain mencuci setelah dipakai, periksa juga kondisi masker. Masker kain bisa efektif jika tenunan benangnya rapat. Jika sobek dan menipis, sebaiknya tidak lagi dikenakan.
sumber: tempo.co