SUKABUMIUPDATE.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat mewaspadai infeksi ganda, yakni DBD (demam berdarah dengue) dan Covid-19.
"Seseorang yang terinfeksi Covid-19 juga berisiko infeksi DBD," kata Nadia dalam telekonferensi di akun Youtube BNPB hari ini, Senin, 22 Juni 2020.
Dia menjelaskan bahwa puncak kasus DBD setiap tahun terjadi pada Maret. Meski terjadi pandemi Covid-19, jumlah kasus DBD masih cukup tinggi.
Menurut Nadia, penambahan kasus DBD sampai Juni 2020 sebanyak 100-500 kasus per hari.
"Jumlahya ada 68 ribu kasus di seluruh Indonesia."
Terdapat 460 kabupaten/kota yang melaporkan kasus DBD dengan 439 di antaranya juga memiliki kasus Covid-19.
Nadia mencontohkan terajdiinfeksi ganda di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Selatan.
Nadia pun mengatakan belum ada obat untuk DBD. Salah satu upaya mencegah terinfeksi DBD dengan menghindari gigitan nyamuk.
Sumber: Tempo.co