Waspada Insomnia Kronis, Gangguan Tidur yang Terjadi Lebih dari 3 Bulan

Senin 15 Juni 2020, 08:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan tidur insomnia terdiri dari dua tipe, yaitu kronis dan akut. Tanda keduanya masih meliputi kesulitan tidur, sulit tertidur pulas, kembali tidur setelah terbangun di tengah malam, atau kombinasi ketiganya.

Perbedaannya, insomnia akut terjadi selama jangka pendek, bisa berlangsung selama tiga bulan atau kurang dari itu. Sedangkan insomnia kronis terjadi lebih dari tiga bulan secara berturut-turut.

Berdasarkan Insider, seperti dilansir dari suara.com, insomnia kronis lebih cenderung mengembangkan masalah kesehatan lain, termasuk depresi, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Ada dua penyebab insomnia kronis, yaitu primer dan sekunder.

Menurut Vishesh K. Kapur, MD, direktur obat tidur di sekolah kedokteran Universitas Washington, insomnia sekunder disebabkan oleh kondisi medis penyerta, seperti sleep apnea.

Sebaliknya, insomnia primer adalah akibat langsung dari bagaimana otak dan tubuh tetap bekerja ketika mencoba tertidur.

"Orang dengan insomnia primer cenderung hyperalert dan memiliki aktivitas sistem saraf simpatik yang lebih besar," kata Kapur.

Sistem saraf simpatik terlibat dalam respons tubuh terhadap situasi yang membuat stres. Orang dengan insomnia primer juga mengalami kesulitan karena mereka menyangka tidur yang buruk.

"Jika aku berjuang dengan insomnia dari waktu ke waktu, pikiranku akan berpikir, 'Aku tidak akan bisa tertidur', dan itu menjadi mantra yang terwujud dengan sendirinya," sambungnya.

Faktor gaya hidup

Beberapa faktor gaya hidup penyebab insomnia kronis primer sulit diubah, seperti bekerja shift malam atau tinggal di suatu tempat dengan banyak kebisingan.

Aspek kehidupan sehari-hari lain yang dapat berkontribusi pada insomnia kronis primer meliputi, tempat tidur yang tidak nyaman, tidak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup, banyak stres, paparan cahaya di malam hari, konsumsi kafein dan konsumsi alkohol.

Faktor-faktor ini dapat berkontribusi dalam seberapa waspada seseorang pada waktu tidur. Stres dan kafein, misalnya, merangsang sistem saraf simpatik tubuh, sedangkan alkohol menekan efek menenangkan dari sistem saraf parasimpatik.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).
Sukabumi22 November 2024, 13:57 WIB

Lewat Inovasi Kesehatan, Kota Sukabumi Raih KIJB 2024 Pemprov Jabar

Reni mengapresiasi prestasi Puskesmas Sukakarya.
Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi meraih KIJB 2024 di Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis, 21 November 2024. | Foto: Istimewa
Nasional22 November 2024, 13:56 WIB

Kronologi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berawal dari Masalah Tambang

Berikut kronologi polisi tembak polisi di Solok Selatan menurut Kapolda Sumbar Irjen Suharyono.
Ilustrasi. Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di Solok Sumbar. | Foto : Pixabay
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:50 WIB

Profil Teddy Lesmana, Panelis di Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Teddy Lesmana yang saat ini terpilih jadi panelis di debat Pilbup 2024 adalah sosok yang menginspirasi karena dedikasinya dalam dunia pendidikan dan hukum.
Teddy Lesmana saat ini berprofesi sebagai Dekan Fakultas Hukum, Bisnis dan Pendidikan di Nusa Putra University Sukabumi. (Sumber : Instagram/@teddyzeeous).
DPRD Kab. Sukabumi22 November 2024, 13:34 WIB

Apresiasi Kunjungan KPK, Ketua DPRD Sukabumi: Perkuat Komitmen Bersama Perangi Korupsi

Menurut Budi, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh KPK untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. (Sumber : SU/Ilyas)