SUKABUMIUPDATE.com - Ikan tuna termasuk dalam keluarga mackerel atau scombriade. Dilansir dari tempo.co, jenis ikan laut ini salah satu yang paling banyak dikonsumsi di dunia dalam bentuk kaleng maupun segar.
Dalam konteks kesehatan, tuna adalah makanan indeks glikemik rendah dan sumber selenium yang sangat baik. Ikan ini juga mengandung sejumlah vitamin seperti B3, niasin, B12, B6, protein, fosfor, vitamin D, dan kalium. Selain itu, tuna juga mengandung magnesium, kolin, vitamin B1 (thiamin), vitamin B2 (ribofavin), dan yodium. Jenis ikan ini biasanya hanya memiliki kandungan 0,49 gram lemak dan sekitar 24 gram protein.
Dengan banyaknya nutrisi yang ada, mengonsumsi ikan ini tentunya memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Berikut manfaat mengonsumsi ikan tuna bagi kesehatan, dikutip dari medindia.net.
Jantung tuna menunjukkan efek antipenuaan dan antikerut karena meningkatkan sintesis kolagen dan meningkatkan proliferasi fibroblas kulit. Sebuah studi yang diterbitkan di International Journal of Molecular Medicine membuktikan fraksi jantung tuna memberikan efek antikerut pada fibroblas manusia. Selain itu, asam lemak tak jenuh dalam tuna memberikan cahaya, kelembapan pada kulit kering, dan meningkatkan elastisitas kulit.
Senyawa yang mengandung selenium dan selenonein adalah bentuk utama dari selenium organik yang ditemukan dalam darah dan jaringan tuna. Senyawa selenium memiliki kapasitas antioksidan yang kuat. Hal ini dapat mengikat protein heme, seperti mioglobin dan hemoglobin yang melindunginya dari oksidasi otomatis. Dalam 100 gram tuna mengandung sekitar 90 mikrogram selenium yang setara dengan lebih dari 100 persen nilai harian yang dibutuhkan.
Kualitas tuna yang baik membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan menghambat penyakit kronis, karsinogenesis, dan penuaan. Sifat antioksidan peptida tuna ini melindungi membran sel dari kerusakan, terkait oksigen yang masuk dalam proses peroksidasi lipid.
Menguatkan tulang
Ikan tuna, khususnya tuna sirip kuning, memiliki sejumlah vitamin D yang berperan penting dalam penyerapan kalsium dan memperkuat tulang. Selain itu, tuna juga memiliki magnesium dan fosfor yang signifikan untuk mendukung kesehatan tulang.
Baik untuk jantung
Dalam 100 gram tuna ada sekitar 400 miligram kalium, yang merupakan vasodilator yang membantu menurunkan tekanan darah. Ikan tuna juga merupakan sumber niasin yang baik dan mengandung vitamin B kompleks yang dapat mendukung fungsi jantung.
Sumber energi
Ikan tuna juga merupakan sumber vitamin B12, folat, dan B kompleks baik lain. Mengonsumsi ikan tuna dapat meningkatkan metabolisme dan meningkatkan fungsi organ yang efisien. Vitamin B12 membantu membuat dan menjaga saraf serta sel-sel darah tetap sehat. Ini penting untuk mencegah anemia megaloblastik, gangguan defisiensi yang membuat orang mudah lelah dan lemah. Selain itu, tuna juga mengandung vitamin B6 yang meningkat energi dan metabolisme serta melindungi saraf.
Menyembuhkan stroke
CoQ10 dan vitamin B3 (niasin) adalah elemen penting dalam penyembuhan dan proses pencegahan penyakit stroke. CoQ10 adalah komponen vital metabolisme energi sel yang penting untuk fungsi normal mitokondria. Sementara, vitamin B12, niasin, vitamin E, dan vitamin C telah dikaitkan dengan risiko terkena stroke yang lebih rendah. Pada intinya, asupan ikan tuna secara teratur juga dapat membantu menjaga kesehatan otak.
Sumber protein
Protein adalah blok pembangun otot, tulang, tulang rawan, darah, dan kulit. Protein membangun dan memperbaiki jaringan. Bahkan US Food Plate menganjuran seperempat isi piring yang dikonsumsi harus terdiri dari protein. Untuk itu, tuna merupakan pilihan yang tepat. Per 100 gram tuna rata-rata menyediakan sekitar 24 gram protein yang kira-kira setara dengan 50 persen kebutuhan harian. Dibutuhkan lebih banyak kalori untuk membakar protein sehingga konsumsi ini bagus untuk menyeimbangkan asupan kalori dengan pembakarannya.
Sumber: Tempo.co