SUKABUMIUPDATE.com - Kopi memang dapat membuat tubuh lebih berenergi. Inilah sebabnya banyak orang mengonsumsinya di pagi hari saat akan memulai aktivitas mereka.
Sebagian besar penelitian menemukan kopi memiliki manfaat baik untuk kesehatan. Batas aman mengonsumsi kopi per hari adalah enam cangkir, yang telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Tapi, bagi beberapa orang kopi juga membuat mereka merasa kegelisahan, lonjakan kecemasan, hingga sakit perut. Apa yang menyebabkan efek samping ini?
Apakah karena kafein?
Tubuh setiap orang berbeda, termasuk cara memetabolisme kafein.
Sementara satu orang bisa meminum empat cangkir kopi di siang hingga sore hari dan masih dapat tidur dengan nyenyak di malam hari, yang lainnya justru merasa gelisah hanya dengan mengonsumsi sedikit kopi di pgi hari dan tidak bisa tidur saat malam harinya.
Minum kopi (shutterstock)
Tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana seseorang bereaksi terhadap kafein sampai orang itu mencobanya. Tapi sebagian besar orang bisa mengalami efek samping yang tidak begitu besar, seperti kegugupan, insomnia, jantung berbedar, atau kepanikan.
"Kafein memiliki beberapa efek fisiologis pada tubuh, salah satu yang paling kuat adalah kemampuannya untuk merangsang sistem saraf simpatik untuk menghasilkan adrenalin dari kelenjar adrenal," jelas ahli gizi Tamar Samuels, dikutip Huffington Post.
Adrenalin merupakan hormon kuat bagian dari respon "lawan atau lari".
"Melepaskan adrenalin ke dalam aliran darah meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan laju pernapasan, yang semuanya dapat memicu perasaan gelisah yang dialami beberapa orang ketika mereka mengonsumsi terlalu banyak kopi," sambungnya.
Sebagai aturan umum, semakin tinggi kandungan kafein dalam kopi, semakin besar kemungkinan seseorang mengalami gejala tersebut.
Banyak orang yang mengaitkan pemberian espresso dengan kadar kafein di cafe-cafe kopi umum. Double shots espresso (penyajian standar di kebanyakan cafe kopi) sebenarnya mengandung lebih sedikit kafein (sekitar 150mg) daripada secangkir kopi Starbucks 16-ons (330mg).
Ilustrasi minum kopi. (Shutterstock)
Bagaimana dengan keasaman?
Kandungan asam pada kopi dapat bertanggung jawab dalam membuat perut mulas.
"Orang-orang dengan jaringan kerongkongan, lambung dan/atau usus yang meradang mungkin sangat sensitif terhadap minuman berasam tinggi seperti kopi, karena keasaman ini dapat menyebabkan sensasi terbakar di jaringan sensitif ketika terpapar," kata Samuels.
Jika masih ingin mengonsumsinya, mungkin dapat memilih espresso.
"Satu studi menemukan espresso, French roast dan dark-roast kopi lainnya mungkin kurang mengiritasi karena mengandung senyawa N-methylpyridium, yang hanya diproduksi saat roasting, yang menghambat produksi asam lambung," tambah Samuels.
Menambahkan susu ke dalam kopi hanya akan meningkatkan keasamannya, dan penambahan gula dapat meningkatkan diabetes tipe 2.
"Minuman kopi dengan tambahan gula dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Ini benar-benar tergantung pada masing-masing orang dan apa yang bagus untuk tubuh mereka," tandasnya.
Sumber: Suara.com