SUKABUMIUPDATE.com - Sampah makanan menjadi salah satu masalah global yang harus kita perhatikan. Sebab, makanan yang terbuang sia-sia dapat melepas karbondioksida dan mempengaruhi kesehatan lingkungan serta makhluk hidup.
Selama di rumah saja, beberapa hal dapat dilakukan untuk menghindari sampah makanan. CEO dan Founder Garda Pangan Eva Bachtiar mengatakan hal pertama yang bisa dilakukan adalah makan dengan secukupnya.
"Kita pasti tahu porsi makanan biasanya berapa banyak. Usahakan untuk makan dan masak dengan takaran tersebut. Kalau masih tersisa, bahan-bahan makanan pun sebaiknya tidak langsung masuk ke tong sampah, melainkan didaur ulang," katanya dalam webminar bersama Auriga Nusantara pada 3 Juni 2020.
Beberapa contohnya termasuk membuat cangkang atau kulit telur menjadi pupuk. Eva mengatakan bahwa masih minim pengetahuan masyarakat akan hal ini sehingga membuangnya usai telur di masak. "Padahal kulit telur bisa dikumpulkan, lalu dihancurkan, dijemur dan bisa langsung dijadikan pupuk," katanya.
Selain itu, bagi mereka yang memasak dengan tambahan daun bawang, umumnya akan membuang bagian akarnya dan menggunakan batangnya saja, bukan? Kini, Eva mengimbau agar bagian akar digunakan kembali dengan cara ditanam.
"Caranya siapkan tanah pada lahan di taman depan atau belakang rumah. Kalau tidak ada, bisa ditanam di pot. Kalau akarnya lebih dari satu, menanamnya bisa dijarak sekitar sembilan sentimeter supaya tumbuh lebih optimal,"katanya.
Begitu pula bagi bapak-bapak yang gemar mengkonsumsi kopi di pagi hari, disarankan agar ampasnya tidak langsung dibuang melainkan didaur ulang menjadi masker atau lulur bagi sang istri. "Cukup diberi sedikit air, bisa langsung dipakai dan digosok. Ini menghemat sekaligus menjaga lingkungan juga selama di rumah saja karena pandemi Covid-19," katanya.
sumber: tempo.co