SUKABUMIUPDATE.com - Tenaga medis sebagai garda utama penanganan Covid-19 tentu berisiko tinggi untuk tertular virus corona. Untuk itu, penting bagi para dokter, suster dan petugas di rumah sakit agar senantiasa menjaga kesehatan tubuh mereka.
Selain menjaga tubuh dari dalam dengan memperkuat sistem imun, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng Mohammad Faqih juga merekomendasikan beberapa kiat agar para tenaga medis terhindar dari risiko Covid-19 dari luar. Pertama, ia mengimbau agar mengurangi fasilitas kesehatan di rumah sakit secara langsung.
Dengan kata lain, setiap praktek dokter sebaiknya dilakukan secara online. "Hanya klinik yang memang dibutuhkan saja yang boleh berjaga. Selebihnya usahakan untuk konsultasi secara virtual untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19," katanya dalam webminar bersama Betadine pada 1 Juni 2020.
Bagi mereka yang harus berjaga di rumah sakit, penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan lengkap harus dilakukan. Ia pun tidak menyarankan para tenaga medis untuk mengenakan modifikasi APD dari jas hujan, kantong plastik maupun baju kamar operasi. "Karena ditakutkan ini tidak bisa mencegah 100 persen infeksi. Semoga nantinya kecukupan APD bisa didistribusikan agar daur ulang tidak dilakukan," katanya.
Berhati-hati saat menggunakan ruangan ganti APD, tempat rapat petugas kesehatan juga harus diperhatikan. Daeng mengatakan bahwa tak jarang penularan terbesar terjadi di kedua tempat tersebut. "Khususnya di daerah-daerah, berdasarkan data, toilet bisa jadi tempat berisiko untuk penularan Covid-19. Jadi disitu harus hati-hati juga," katanya.
Terakhir, tak lupa pola hidup bersih juga harus dilakukan. Menurut Daeng, setiap tenaga kesehatan wajib melakukan higiene tangan dengan bahan berbasis etanol 60 persen atau isopropanol 70 persen. "Hindari menyentuh area mata, hidung dan mulut juga selama bertugas agar menurunkan risiko terinfeksi," katanya.
sumber: tempo.co