SUKABUMIUPDATE.com - Jamu termasuk obat khas Indonesia yang bisa menjadi pilihan membantu memelihara daya tahan tubuh. Salah satunya berperan melindungi dari berbagai penyakit, termasuk COVID-19.
Dilansir dari tempo.co, namun, sebaiknya perhatikan cara pengolahan yang tepat agar manfaat kesehatannya bisa didapatkan. Berikut tips dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM).
Pertama-tama, cuci bahan segar jamu menggunakan air mengalir lalu keringkan. Simpan dalam tempat bersih dan kering. Kemudian, selama pengolahan perhatikan kebersihan alat dan bahan. Pastikan tempat dan peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih. Sebaiknya gunakan peralatan dari baja stainless.
Jagalah kebersihan pembuat jamu. Gunakan pakaian bersih, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama minimal 20 detik sebelum pengolahan, pakai masker dan sarung tangan. Lalu, perhatikan cara pembuatan. Gunakan air bersih dan rebus air sampai mendidih.
Cara penyajian secara umum:
1. Bahan segar dan bahan kering direbus dalam air mendidih suhu 100 derajat Celcius selama 15-30 menit.
2. Bentuk serbuk kering dapat diseduh dalam satu gelas air mendidih selama 5 menit.
3. Rebusan atau seduhan, khususnya herba Sambiloto dikonsumsi sebelum makan. Sementara jahe dikonsumsi setelah makan.
Tips khusus:
1. Herba Sambiloto: Bahan kering sekitar 3 gram, dua kali sehari. Sementara serbuk kering 1,5-3 gram dikonsumsi tiga kali sehari.
2. Herba Meniran: Bahan segar 45-90 gram per hari dalam 2-3 dosis.
3. Temulawak: Serbuk kering 3-9 gram per hari dalam 3 dosis terbagi.
4. Kunyit: Bahan segar 3-9 gram sehari, sementara untuk serbuk kering 1,5-3 gram per hari.
5. Jahe: Serbuk kering 1-4 gram per hari.
6. Jamu biji: Dapat langsung dimakan, satu buah jambu biji berukuran sedang (55 gram). Setelah pengolahan, simpan pada wadah yang sesuai. Jangan menggunakan botol bekas air mineral sekali pakai. Simpan jamu pada suhu sejuk dan jangan disimpan terlalu lama.
Sebelum dikonsumsi, pastikan tidak ada perubahan warna, bau, dan rasa pada jamu yang telah disimpan. Yang penting diperhatikan ketika mengonsumsi jamu:
1. Reaksi alergi individu.
2. Takaran dan kombinasi tidak berlebihan.
3. Kelompok yang berisiko yakni bayi, anak-anak, wanita hamil, orang berusia lanjut serta kondisi penyakit tertentu terutama jika membutuhkan konsultasi dokter.
4. Hati-hati penggunaan jangka panjang.
5. Konsultasi dengan dokter untuk penggunaan jamu bersamaan dengan obat.
Sumber : tempo.co