SUKABUMIUPDATE.com - Olahraga tetap harus dilakukan selama Ramadan demi menjaga kesehatan, termasuk oleh para penderita penyakit jantung. Dilansir dari tempo.co, namun dengan mempertimbangkan sejumlah hal, salah satunya waktu.
"Boleh olahraga sama seperti pada umumnya hanya waktunya mungkin diatur. Kalau penyakit jantung dan masih juga puasa, maka sebaiknya olahraga mendekati waktu buka. Tapi hati-hati jangan sampai lemas, nanti pingsan," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Anggarino Damay.
Dia menyarankan jenis olahraga ringan dilakukan dua jam setelah berbuka atau menjelang berbuka, sambil memeriksa kemampuan diri.
"Pagi-pagi juga boleh kalau hanya untuk stretching-stretching saja, tapi risikonya dehidrasi atau kehausan nanti. Kalau mau yang aman tentunya antara jelang waktu berbuka atau sekalian setelah buka dulu, jadi lebih fit," kata Vito.
Kemudian, khusus untuk yang sudah berusia di atas 50 tahun perlu mempertimbangkan kondisi tulang dan otot yang berbeda dari saat usia masih 30 atau 40 tahun sehingga sebaiknya memilih olahraga yang tidak memberikan beban berlebihan pada lutut. Berenang paling bagus atau naik sepeda statis menjadi yang paling disarankan.
Sebaiknya tidak perlu lari karena akan memberikan beban tambahan pada lutut. Tetapi, ini bisa berbeda pada masing-masing orang, terutama pengaruh kebiasaan.
"Masing-masing orang akan berbeda. Ada orang yang masih fit, lari boleh-boleh saja. Tetap harus hati-hati karena berbeda fisiologisnya, kelenturan, ligamen-ligamennya berbeda. Jadi, usahakan ketika di atas 50 tahun olahraganya bukan yang kompetitif, bukan yang ekstrem semacam saling baku lawan dengan serius kecuali santai seperti bulutangkis, santai bisa," kata Vito.
Sumber : tempo.co