SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu hal yang penting saat puasa Ramadan adalah menjaga kesehatan. Kadang menu buka puasa hingga Lebaran nanti luput dari perhatian, terutama makanan yang diolah dari santan dan aneka daging jelas mengandung lemak berbahaya.
Dilansir dari tempo.co, menurut Dokter Spesialis Jantung dan Konsultan Vito Anggarino Damay, untuk menjaga tubuh tetap sehat kuncinya ialah mengonsumsi sesuai batasan. Jadi bukan sama sekali tidak boleh namun harus tetap menjaga porsinya. Jika makan banyak tentu berisiko terhadap kesehatan, jadi penting untuk mengetahui angka kolesterol dan gula darah sebagai panduan.
"Jadi kalau nanti ternyata konsumsi makanan manis bikin gula darah nggak terkontrol, berlebihan, dan tubuh kita sudah nggak bisa lagi tahan nanti jadi penyakit lagi yang baru. Bikin orang diabetes, kolesterol tinggi, rentan potensi risiko serangan jantung di kemudian hari," ucap Vito melalui Kuliah Whatsapp bertema Memahami Serangan Jantung, Rabu 6 Mei 2020.
Selama puasa Ramadan ini, Vito menyarankan agar memilih makanan kaya serat saat sahur, seperti sayur dan karbohidrat kompleks. Makan nasi merah atau gandum supaya tahan lapar lebih lama.
"Makan sayur juga tujuannya supaya perut kita masih terisi dan kalau pun bandel makan gorengan, sayuran sayuran ini serat ini punya fitosterol yang bisa membantu membuang kolesterol tersebut jadi menghalangi penyerapan kolesterol jahat di dalam usus. Jadi usahakan tetap makan sayur dan karbohidrat kompleks kalau bisa," saran Vito.
Sementara itu untuk menu berbuka puasa awali dengan kurma, untuk menaikkan gula darah. Tubuh membutukan gula darah naik cepat karena saat puasa hampir dalam kondisi hipoglikemi, gula darah cenderung lebih rendah.
"Kalau mau cepat naik gula darah tapi tetap segar bisa makan sari gula sederhana. Makan nasi putih juga boleh tapi tentunya porsinya, yang paling penting saat buka puasa rehidrasi supaya tidak kurang cairan," tambah Vito.
Vito juga menyarankan sebaiknya tidak langsung makan gorengan atau minum kopi karena akan berpengaruh pada lambung. Tubuh akan susah mencerna makanan apalagi gorengan, kalorinya banyak dan meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh. Kolesterol jahat, menurut Vito bisa membuat penumpukan di pembuluh darah dan berisiko serangan jantung di kemudian hari.
Sumber : tempo.co