3 Kelompok Orang Tanpa Gejala Corona yang Perlu Anda Tahu

Rabu 06 Mei 2020, 17:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dokter Paru Rumah Sakit Persahabatan Andika Chandra Putra mengklasifikasi tiga kelompok orang tanpa gejala (OTG) virus corona alias Covid-19 yang perlu masyarakat ketahui untuk bisa melakukan tindakan pencegahan. Dilansir dari tempo.co, "Jadi secara definisi, orang tanpa gejala ini kan orang tanpa gejala berdasarkan definisi Kemenkes (Kementerian Kesehatan) atau Gugus Tugas. (Mereka) itu berisiko terpapar dari orang-orang yang terkonfirmasi positif atau orang-orang yang punya kontak erat dengan yang poisitif," katanya pada Rabu 6 Mei 2020.

Yang dimaksud dengan kontak erat adalah orang yang memiliki kontak fisik dalam jarak 1 meter selama sekitar 10-15 menit di dalam satu ruangan. Orang-orang yang pernah memiliki kontak erat dengan orang lain yang terkonfirmasi positif berisiko tertular dengan sebagian menunjukkan gejala dan sebagian besar lainnya tidak menunjukkan gejala. "Bahkan kasus COVID-19 itu secara global, bukan hanya di Indonesia saja, 80-81 persennya sifatnya tanpa gejala atau keluhannya ringan," katanya.

Terkait orang tanpa gejala itu, ia mengatakan ada kesalahpahaman masyarakat terkait definisi orang tanpa gejala tersebut. Menurut dia, masyarakat pada umumnya berpikir bahwa orang tanpa gejala adalah orang-orang yang sudah terkonfirmasi positif tetapi tidak menunjukkan gejala. "Sebenarnya kalau kita secara harfiah, dilihat dari kata-kata saja memang orang tanpa gejala itu (seolah) terkonfirmasi positif," katanya.

Namun, ia mengatakan bahwa orang tanpa gejala tersebut sebenarnya memiliki tiga klasifikasi. Klasifikasi pertama dari orang-orang tanpa gejala tersebut adalah orang tanpa gejala yang asimtomatik, yaitu orang yang tidak memiliki keluhan sama sekali. "Jadi dia positif COVID-19 tapi tidak ada gejala atau keluhan," katanya.

Klasifikasi berikutnya adalah orang tanpa gejala yang presimtomatik, yaitu orang yang terinfeksi COVID-19 pada minggu-minggu pertama. "Jadi perlu diketahui bahwa fase infeksi COVID-19 ini ada tiga fase (yaitu awal, pertengahan dan akhir). Nah, pada fase awal infeksi ini, sekitar 2-3 minggu, keluhannya umumnya sangat ringan atau keluhannya sifatnya lokal," katanya. "Misalkan kadang sakit tenggorokan saja atau badan meriang-meriang saja atau kadang batuk-batuk sedikit. Bahkan pada fase ini bisa saja tanpa gejala," kata dia lebih lanjut.

Fase presimtomatik itu disebut juga fase infeksius. Fase tersebut, menurut dia, sebenarnya adalah fase yang berbahaya bagi seseorang yang terinfeksi karena dapat menginfeksi orang lain tanpa sadar.

Sementara itu, klasifikasi ketiga dari orang-orang tanpa gejala tersebut adalah orang tanpa gejala simtomatik sangat ringan. "(Simtomatik) sangat ringan itu dia mengeluh ada demam-demam, meriang, batuk-batuk tetapi kita anggap seperti flu biasa. Dan masyarakat sering kali tidak aware dengan gejala tersebut," katanya.

Padahal ketiga kelompok tersebut, kata Andika, sebenarnya berisiko untuk menular ke orang lain. "Jadi yang kita maksud dengan terkonfirmasi positif itu kalau sudah diperiksa (dan ada hasilnya). Tapi kalau orang-orang ini tanpa gejala dan mereka enggak sadar jadi enggak bisa kita konfirmasi. Tapi sebenarnya orang-orang ini sudah mengandung virus yang bisa menulari ke orang lain. Ini bahaya sebenarnya," kata dia.

Oleh kerana itu, ia menekankan pentingnya penelusuran. "Jadi selama ini kan kita deteksi dininya hanya melalui gejala genesis atau melalui pengukuran suhu," katanya.

Ke depan, ia menyarankan surveilans yang lebih ketat berdasarkan tes PCR agar masyarakat menjadi lebih sadar. "Misalnya si A positif. Harusnya sekitar A ini anggota keluarganya harus ditracing, harus diperiksa juga dengan PCR. Teman-temannya, kontak-kontaknya harus diperiksa juga. Itu yang kita sebut dengan tracing aktif," katanya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Bola23 Februari 2025, 21:46 WIB

Gagal Bawa U-20 ke Piala Dunia, Erick Thohir Pecat Indra Sjafri

PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20.
Jelang laga Timnas Indonesia U-24 vs Uzbekistan di babak 16 Asian Games, pelatih Indra Sjafri telah menyiapkan taktik khusus (Sumber : dok.pssi)
Sukabumi23 Februari 2025, 21:28 WIB

Api Merembet dari Hawu, Rumah Panggung di Purabaya Sukabumi Ludes Terbakar

Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar
Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar pada Minggu (23/2/2025) | Foto : P2BK Purabaya
Sukabumi23 Februari 2025, 21:03 WIB

Wabup Andreas Gelar Open House, Komitmen Kerja untuk Semua Warga Sukabumi

Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, menggelar acara open house di kediamannya di Kampung Pasir Reungit, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Minggu (23/2/2025)
Ribuan warga menghadiri open house Wakil Bupati Sukabumi Andreas di kediamannya di Cidahu, Minggu (23/2/2025) | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi23 Februari 2025, 21:00 WIB

SPI Sukabumi Temukan 3 Lahan Eks HGU Dikuasai Segelintir Orang, Minta GTRA Bertindak

DPC SPI Sukabumi menyoroti berbagai masalah ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.
Ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. | Foto : Ilustrasi kebun pIxabay
Life23 Februari 2025, 20:00 WIB

6 Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda

Generasi muda di usia 20-30 tahun menghadapi banyak tantangan dan peluang yang akan membentuk masa depan mereka.
Ilustrasi. Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda (Sumber : Pexels/AndreaPiacquadio)
Sukabumi23 Februari 2025, 19:51 WIB

Wabup Sukabumi Antar Almarhum Dedi Damhudi ke Peristirahatan Terakhir, Sebut Kehilangan Sosok Kakak

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Sukabumi, Dedi Damhudi, telah meninggal dunia pada Minggu (23/2/2025) dini hari.
Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, saat berdoa di peristirahan terakhir almarhum Dedi Damhudi | Foto : Ibnu Sanubari
Life23 Februari 2025, 19:00 WIB

4 Cerita Mitos Curug Seribu di Bogor yang Menambah Daya Tarik Wisatawan

Disclaimer: meskipun cerita-cerita mistis ini menambah daya tarik Curug Seribu, penting untuk selalu berhati-hati dan menghormati tempat tersebut saat berkunjung.
Curug Seribu 100 Meter, Wisata Air Terjun Tertinggi di Bogor Jawa Barat. Foto: IG/@ferdinandpatar/@pesonaairterjunindonesia
Bola23 Februari 2025, 18:00 WIB

Link Live Streaming Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Musik23 Februari 2025, 17:00 WIB

Lewat Lagu Tawamu, Keisya Levronka Dedikasikan Karyanya untuk Sang Adik Tercinta

Segmen awal Official Music Video ini menyebutkan bahwa Lagu Tawamu didedikasikan oleh Keisya untuk sang adik, Lexi VallenoHavlenda yang mengalami musibah jatuh dari lantai 6.
Official Music Video Tawamu dari Keisya Levronka. Foto: YouTube/@KeisyaLevronkaChannel
Inspirasi23 Februari 2025, 16:34 WIB

Bayar Pajak Dapat Hadiah Umrah, Bapenda Sukabumi Jelaskan Regulasi dan Ketentuannya

Bapenda Kabupaten Sukabumi memastikan pemberian hadiah umrah gratis telah mendapat izin resmi dari Kemensos dan dilakukan melalui mekanisme pengundian yang transparan.
Program Gebyar Sipenyu: Bayar Pajak Berhadiah Umrah yang digagas Bapenda Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)