SUKABUMIUPDATE.com - Infeksi virus corona atau Covid-19 terus berkembang dengan penemuan baru. Dilansir dari tempo.co, salah satu laporan terhangat terkait Covid-19 adalah gejala baru, yakni lesi kuku kaki yang berwarna keunguan atau yang dikenal dengan “Covid toes”.
Melansir laman USA Today, menurut kepala divisi penyakit menular di University of Pennsylvania, Dr. Ebbing Lautenbach, lesi di kuku kaki tersebut cenderung sakit saat disentuh dan dapat menimbulkan sensasi terbakar. Gejala Covid toes cenderung muncul di awal terjadinya infeksi. Artinya, gejala ini mungkin dapat menjadi ‘petunjuk’ pertama jika seseorang terinfeksi virus corona, di mana ia tak memiliki gejala pernapasan lain.
Pada sebagian individu, Covid toes bisa hilang setelah beberapa hari. Namun, beberapa pasien bisa jadi mengalami gejala lanjutan pada saluran pernapasan mereka. Gejala Covid toes pertama kali ditemukan dokter di Italia pada bulan Maret. Kemudian, gejala ini juga dilaporkan muncul pada pasien-pasien di Amerika Serikat.
Meski begitu karena temuan ini masih relatif baru belum bisa dipastikan penyebab dari lesi kuku kaki keunguan tersebut – sebagai gejala dari infeksi virus corona baru. Dr. Ebbing mengemukakan dua hipotesis terkait kemungkinan penyebab Covid toes. Pertama, gejala Covid toes mungkin bisa terjadi karena respons peradangan tubuh yang terlokalisasi, yakni hanya pada bagian kaki dan kuku kaki. Kedua, gejala lesi kuku kaki ini mungkin juga bisa terjadi karena adanya pembekuan darah di pembuluh.
Sedangkan menurut ahli lain, yakni Susan Wilcox yang merupakan kepala perawatan kritis di departemen gawat darurat Massachusetts General Hospital, berpendapat bahwa lesi keunguan tersebut mungkin merupakan purpura fulminan.
Purpura fulminan bisa terjadi ketika peradangan akibat infeksi parah memicu terbentuknya pembekuan kecil di pembuluh darah tertentu, seperti di kuku, jari, bahkan hidung.
Susan Wilcox telah melihat gejala ini pada banyak pasiennya yang mengalami kondisi parah akibat Covid-19. Ia juga menyebutkan, lesi keunguan di kuku tersebut terjadi pada pasien penderita pneumonia atau flu yang parah. Atas hal tersebut ia mengaku tak terkejut apabila pasien Covid-19 juga mengalami gejala ini.
Masih terus diteliti oleh para ahli, ada beberapa kesimpulan sementara terkait Covid toes yang diyakini ahli sebagai gejala baru Covid-19. Berikut ini simpulan sementara terkait Covid toes:
1. Cenderung muncul pada pasien Covid-19 yang tak mengalami gejala lain
Menurut ahli, hal yang paling menarik terkait Covid toes adalah absennya gejala lain. Artinya, pasien yang mengalami lesi kuku keunguan pada kakinya tidak menunjukkan gejala-gejala umum akibat infeksi virus corona.
2. Cenderung terjadi pada pasien anak dan dewasa muda
Kesimpulan sementara lainnya terkait Covid toes adalah kemunculannya pada kelompok pasien tertentu saja, yakni anak-anak dan dewasa muda. Menurut Dr. Ebbing, kecenderungan ini mungkin terjadi karena anak-anak dan dewasa muda memiliki sistem imun yang masih kuat.
Para ahli terus mempelajari Covid toes dan kaitannya dengan Covid-19. Selain lesi kuku kaki tersebut, ada beberapa gejala lain yang menjadi ciri umum Covid-19 seperti demam, kelelahan dan batuk kering.
Beberapa pasien mungkin mengalami gejala lain, seperti sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, dan diare. Menurut World Health Organization (WHO), gejala-gejala tersebut biasanya ringan dan terjadi secara bertahap. Sebagian individu juga bisa terinfeksi namun tak menunjukkan gejala apa pun atau Orang Tanpa Gejala. Apabila seseorang mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, ia disarankan untuk segera mencari bantuan medis.
Sumber : tempo.co