SUKABUMIUPDATE.com - Mulai Jumat, 24 April 2020, seluruh umat Muslim di dunia akan menjalankan puasa. Melansir dari tempo.co, ini dikerjakan selama satu bulan ke depan dengan menahan nafsu makan dari matahari terbit hingga terbenam.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Ramadan kali ini pun harus melalui wabah virus corona. Agar bisa beribadah dengan baik dan kondisi fisik yang sehat, ahli penyakit menular di Universitas Vanderbilt, William Schaffner, mengingatkan pentingnya asupan cairan.
Ia menjelaskan tubuh yang terdiri dari 70 persen air itu harus tetap terjaga kelembabannya. Tak heran, selama puasa Schaffner meminta agar setiap orang wajib memenuhi kebutuhan cairan dengan mengatur jadwal minum delapan gelas atau 2 liter per hari.
“Mengenai puasa, kebutuhan air sangat penting untuk menghindarkan dari dehidrasi karena jika kita dehidrasi, oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu dan bisa menyebabkan masalah kesehatan baru, seperti lemas hingga pingsan,” katanya seperti dilansir dari situs Gulf News.
Adapun fungsi lain dari asupan cairan tubuh dalam melindungi diri dari virus corona yakni melalui diperkuatnya imunitas tubuh. Ahli gizi bersertifikat dan peneliti Michael Mosley juga menghubungkannya dengan dehidrasi.
Tidak hanya menyebabkan fisik seseorang lemah sehingga meningkatkan risiko batal berpuasa, kekurangan cairan juga berhubungan dengan turunnya kekebalan tubuh, dan itu berbahaya di masa pandemi COVID-19.
“Hidrasi membantu fungsi dan sistem organ tubuh bekerja dengan baik. Jika sebaliknya dan terganggu, ini pun bisa mempengaruhi keseimbangan sistem imun,” tuturnya.
Adapun, dalam memilih cairan Mosley mengatakan sumber terbaik adalah air putih. “Banyak orang salah mengartikan cairan dengan memasukkan soda, kopi, dan minuman perasa lain sebagai cairan. Yang benar adalah air putih tanpa campuran,” ujarnya.
Sumber : tempo.co