SUKABUMIUPDATE.com - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah diberlakukan di beberapa daerah namun aktivitas masyarakat di sejumlah tempat terlihat tidak terpengaruh dengan adanya aturan itu. Dilansir dari tempo.co, di sudut-sudut kota atau perkampungan masih saja didapati orang yang berkerumun atau sekedar nongkrong di warung kopi, berbincang santai sambil merokok. Padahal sudah jelas hal tersebut berisiko terhadap penularan virus corona.
Bisa saja saat orang yang diajak berbincang sudah terinfeksi virus corona. Dikhawatirkan mereka yang jadi lawan bicara terkena droplet atau percikan cairan tubuh dari hidung atau mulut dari orang terinfeksi tersebut. Lantas, adakah kemungkinan penularan melalui asap rokok?
Ketua Tim Penanganan COVID-19 sekaligus juru bicara RS Persahabatan Jakarta untuk COVID-19, dr. Erlina Burhan, menjelaskan penularan utama virus corona tetap berasal dari droplet. Asap rokok, tidak akan membawa virus namun risiko tertular masih bisa terjadi.
"Saat perokok mengembuskan asap, barangkali ada droplet yang keluar," sebutnya.
Dia menambahkan sejauh yang diketahui, reseptor atau sel inang yang cocok sebagai tempat perlekatan atau tempat adsorbsi virus, ada di saluran napas dan cerna.
"Ada yang mengatakan di organ lain tapi jumlahnya sedikit," tukasnya.
Dia juga mengungkapkan agar setiap orang menahan diri untuk mudik. Namun, jika ada orang terpaksa mudik, atau sudah terlanjur mudik, disarankan masyarakat tetap menjaga jarak aman saat di kendaraan. Bagi pemudik, bila sampai di kampung halaman, maka segeralah mengkarantina diri di rumah.
Sumber: Tempo.co