SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi virus corona atau COVID-19 dapat mengganggu tidur. Dilansir dari tempo.co, Dosen psikologi Universitas Padjadjaran, Aulia Iskandarsyah, mengatakan banyak faktor yang membuat orang susah tidur, antara lain kebijakan pemerintah dan perubahan pola dan rutinitas harian secara cepat. Menurutnya, ada delapan tips mengatasi gangguan tidur.
Situasi pandemi corona yang kasusnya semakin meningkat di Indonesia dan di dunia kini membuat orang harus beradaptasi dengan perubahan situasi dan rutinitas yang cepat dan seketika. Banyaknya informasi tentang kasus corona, kebijakan pembatasan mobilitas, kerja, atau sekolah di rumah dapat menimbulkan perasaan tertekan atau stres dan kecemasan. Perubahan pola dan rutinitas hidup menurut Aulia akan berdampak pada perilaku dan status emosi seseorang.
“Salah satunya gangguan tidur yang dialami oleh banyak orang pada minggu-minggu terakhir ini,” katanya, Rabu, 8 April 2020.
Efek gangguan tidur itu seperti mengantuk, kelelahan, dan tekanan darah tinggi. Adapun, efeknya secara kognitif seperti membuat rentang perhatian menjadi pendek, motivasi menurun, kurang bisa konsentrasi, dan mudah lupa. Sementara dampak emosionalnya bisa membuat mudah marah dan tersinggung serta merasa tidak tenang atau gelisah.
Tips pertama untuk mengatasi masalah gangguan itu adalah mempertahankan waktu tidur optimal selama 7-9 jam sesuai rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO). Selain itu, berdisiplin untuk menjaga waktu bangun dan waktu tidur secara konsisten. Kiat kedua menjaga rutinitas harian meskipun sedang bekerja atau sekolah di rumah.
“Misalkan bangun pagi, kemudian mandi dan beraktivitas seperti pada situasi normal,” ujarnya.
Tips ketiga menghindari tidur siang secara berlebihan, keempat batasi waktu melihat gawai komunikasi, televisi, dan laptop. Tips kelima bekerja atau belajar di ruangan lain, bukan di kamar tidur, kecuali untuk beristirahat. Yang keenam menghindari minum kopi terlalu banyak. Tips ketujuh berolahraga secara teratur dan makan makanan sehat.
“Terakhir melakukan relaksasi pernapasan bisa membantu untuk tidur lebih cepat,” katanya.
Sumber: Tempo.co