SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah penelitian menunjukkan 8 persen pasien COVID-19 di Wuhan, Cina, menderita sakit kepala. Dilansir dari tempo.co, ini menunjukkan sakit kepala merupakan salah satu gejala yang diderita oleh para pasien virus corona.
Dilansir dari Express.co.uk, ada sejumlah tanda penderita virus corona yang tidak dikenali oleh masyarakat pada saat ini.
“Sebuah studi yang dipublikasikan di Lancet menyoroti sakit kepala sebagai gejala,” jelasnya.
Dalam studinya, Lancet menemukan sebesar 8 persen pasien COVID-19 di Wuhan melaporkan sakit kepala. Wuhan merupakan asal wabah virus corona baru tersebut.
Terkait dengan gejala pusing ini, Klinik Cleveland mengungkapkan seseorang yang sering mengalami pusing ringan atau parah atau tiba-tiba dapat mengindikasikan risiko kesehatan yang lebih serius. Selain pusing, gejala lain penderita COVID-19 yang juga tidak dikenali oleh masyarakat adalah hilangnya penciuman.
British Rhinological Society mengungkapkan sudah terdapat bukti dari Korea Selatan, Cina, dan Italia yang menujukkan bahwa sejumlah besar pasien dengan infeksi virus corona baru terbukti mengalami kehilangan penciuman.
Di Jerman, badan tersebut menambahkan, dua dari tiga kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19 melaporkan kehilangan penciuman. Tanda lain yang juga berpotensi menunjukkan orang tersebut terkena COVID-19 adalah perasaan tidak nyaman, pegal-pegal, lelah tanpa alasan yang jelas, dan kebingungan.
Dalam sebuah laporan kasus baru-baru ini di sebuah rumah perawatan di Washington, Amerika Serikat, hampir sepertiga dari masyarakat yang tinggal di rumah perawatan tersebut positif terinfeksi virus corona baru. Penduduk terinfeksi yang tidak memiliki gejala mencapai setengahnya.
Sementara beberapa di antaranya memiliki gejala yang tidak biasa seperti perasaaan tidak nyaman, sakit, atau gelisah secara umum. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengidentifikasi kebingungan sebagai tanda peringatan gejala COVID-19.
Sumber: Tempo.co