Diklaim Bisa Hentikan Pandemi Corona, Apa Itu Herd Immunity?

Jumat 03 April 2020, 17:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Virus corona yang menyebar secepat kilat kini sudah menginfeksi lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia. Berbagai upaya yang dicoba untuk menghentikan penyebaran, namun belum berhasil. Dilansir dari tempo.co, lalu muncul opsi terakhir yang cukup kontroverisial untuk menghentikan pandemi ini yaitu dengan memanfaatkan herd immunity. Apa itu herd immunity?

Herd immunity secara harafiah bisa diartikan sebagai kekebalan komunitas. Jadi, dalam satu komunitas, harus ada cukup banyak orang yang imun atau kebal terhadap suatu penyakit sehingga komunitas tersebut tidak lagi bisa diserang oleh suatu virus.

Virus apa pun butuh inang atau tempat tinggal untuk bertahan hidup. Manusia maupun hewan bisa menjadi inangnya. Termasuk SARS-COV-2 yang merupakan virus penyebab COVID-19. Jika virus ini tidak bisa memasuki tubuh manusia, maka ia lama-kelamaan akan mati karena tidak bisa bertahan lama berada di udara terbuka.

Jika ada cukup banyak orang dalam satu komunitas memiliki kekebalan terhadap suatu virus, maka virus tersebut akan hilang. Herd immunity sebenarnya adalah konsep yang penting dijalani agar orang-orang yang sehat, bisa melindungi orang lain di sekitarnya yang imunnya tidak bagus atau yang tidak bisa menerima vaksin karena ada gangguan kesehatan tertentu.

Lalu, bagaimana caranya agar orang-orang tersebut bisa kebal? Ada dua cara, yaitu dengan vaksin maupun secara alami.

- Vaksin

Dengan vaksin, maka di tubuh orang tersebut bisa terbentuk kekebalan terhadap penyakit tertentu. Pada penyakit campak, misalnya. Sudah banyak orang yang menerima vaksin campak sehingga penyebaran penyakit ini sudah tidak sebanyak dulu. Ini bukti bahwa herd immunity terhadap campak, sudah terbentuk.

- Dengan cara alami

Selain dengan vaksin, agar seseorang bisa kebal terhadap suatu penyakit, maka orang tersebut perlu terinfeksi terlebih dahulu. Setelah infeksi sembuh, tubuh akan membentuk antibodi atau pertahanan yang mencegah virus tersebut kembali menginfeksi.

Jika meniru cara alami ini, maka semakin banyak orang yang terinfeksi dan sembuh, maka semakin banyak juga orang yang kebal. Lama-kelamaan, herd immunity akan terbentuk.

Untuk bisa mencapai herd immunity terhadap infeksi COVID-19, saat ini hanya ada satu pilihan, yaitu secara alami dengan membiarkan banyak orang terinfeksi penyakit ini. Sebab, hingga saat ini belum ada vaksin corona yang tersedia.

Namun pertanyaannya, apakah hal tersebut setimpal dengan risiko kematian dan jumlah infeksi yang akan terjadi? Perlu diingat bahwa COVID-19 adalah penyakit baru. Saat penyakit ini muncul, belum pernah ada orang yang mengalaminya. Itu artinya, tidak ada orang yang kebal terhadap penyakit ini.

Jadi, untuk membuat herd immunity terhadap COVID-19, diperkirakan 60 persen populasi masyarakat perlu terinfeksi dan sembuh. Ingat, harus sembuh. Jika banyak orang terinfeksi dan kemudian meninggal, maka tetap saja kekebalan komunitas ini tak akan tercapai.

Bayangkan betapa rumitnya suasana fasilitas kesehatan jika sebagian besar orang terinfeksi virus corona secara hampir bersamaan. Tentu, kesembuhan akan semakin sulit dicapai dan berujung pada meningkatnya angka kematian.

Lagipula, jika seluruh dunia sepakat untuk membentuk suatu herd immunity untuk COVID-19 tanpa adanya vaksin, dibutuhkan waktu bertahun-tahun. Dalam jangka waktu itu, risiko terjadinya kematian dan keparahan infeksi tetap terus ada.

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).