SUKABUMIUPDATE.com - Disinfektan menjadi salah satu bahan kimia yang penting buat masyarakat saat wabah virus corona sebab kandungan alkohol dan klorinnya dipercaya bisa membunuh mikroorganisme yang menempel pada barang-barang di sekitar. Melansir dari tempo.co, sayangnya penggunaan disinfektan secara berlebihan juga bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Hal tersebut dibuktikan dari sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Harvard dan French National Institute of Health and Medical Research (Inserm). Penelitian yang melibatkan 55 ribu perawat di Amerika Serikat menunjukan penggunaan disinfektan lebih dari satu kali seminggu bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru obstruktif kronik (PPOK). Angkanya pun masing-masing 24 persen pada wanita dan 32 persen pada pria.
Selain itu, penelitian lain yang sebelumnya dikerjakan mandiri oleh Inserm juga telah membuktikan bagaimana disinfektan bisa menyebabkan penggunanya terjangkit asma, emfisema, dan bronkitis.
“Kondisi ini mempengaruhi sekitar 1,2 juta orang di Inggris dengan hampir 30.000 orang meninggal akibat penyakit ini setiap tahun,” kata pemimpin penelitian Orianne Dumas.
Tidak hanya berpengaruh pada paru-paru atau organ pernapasan akibat menghirup disinfektan. Melansir dari situs hse.gov.uk, disinfektan juga bisa mempengaruhi kesehatan mata dan kulit. Disinfektan yang tak sengaja masuk ke mata bisa menyebabkan kebutaan sementara. Sedangkan pada kulit bisa membuat iritasi hingga luka bakar.
Untuk itu, penting bagi setiap orang yang akan menggunakan disinfektan agar selalu memakai alat pelindung diri lengkap, termasuk pelindung mata, sarung tangan, dan celemek atau baju kedap air.
Sumber : tempo.co