SUKABUMIUPDATE.com - Menjalankan pola hidup bersih dengan cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer telah diimbau oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah. Dilansir dari tempo.co, hal ini ditujukan untuk mencegah penularan virus corona alias COVID-19 yang sedang menjadi wabah di dunia.
Namun dalam penerapannya, tak sedikit orang yang memilih menggunakan keduanya secara berurutan. Misalnya setelah mencuci tangan, langsung menggunakan hand sanitizer. Banyak yang berpendapat bahwa hal ini bisa dijadikan proteksi ganda dalam melawan virus corona.
Benarkah perilaku tersebut? Dokter spesialis kulit dari klinik Bamed, Adhimukti Tathyahita Sampurna pun tidak menyetujui hal ini. Ia menjelaskan bahwa masyarakat wajib memahami bahwa cuci tangan memang hal utama, tapi fungsi hand sanitizer juga harus dimengerti.
“Cuci tangan itu yang harus dilakukan nomor satu karena paling efektif membunuh kuman. Sedangkan hand sanitizer hanya digunakan saat tidak bisa menemukan sabun dan air mengalir, artinya ini dijadikan sebagai cadangan saja,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Kamis, 19 Maret 2020.
Adapun masalah baru yang bisa ditimbulkan jika seseorang mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer setelahnya adalah kulit yang kasar hingga iritasi. “Karena dua-duanya memiliki kandungan alkohol di atas 60 persen. Kalau terlalu sering digunakan malah menyebabkan masalah kulit,” katanya.
Daripada menggunakan hand sanitizer setelah mencuci tangan, Adhimukti pun lebih mengimbau masyarakat untuk menggunakan lotion atau pelembab. Sesuai dengan namanya, ini bisa membantu mengunci cairan pada kulit sehingga kelembabannya tetap terjaga. “Semua produk pelembab disarankan setelah cuci tangan daripada menggunakan hand sanitizer,” katanya.
Sumber : tempo.co