SUKABUMIUPDATE.com - Telur menjadi salah satu sumber protein yang paling digemari. Selain mudah dibuat, rasanya juga lezat. Telur bisa dibuat menjadi makanan ringan hingga lauk. Nutrisinya lengkap, dari protein, lemak, hingga vitamin.
Kebanyakan dari kita mungkin hanya menikmati telur ayam dan telur bebek. Padahal ada beberapa tipe telur lain yang bisa dikonsumsi, yang berasal dari jenis burung dan ikan. Selain telur ayam dan bebek, lihat tipe telur lainnya.
1. Telur ayam
Telur ayam adalah jenis telur paling umum, Anda bisa menemukannya dalam warna cokelat dan putih. Keduanya kaya akan protein, kalsium, dan seng dan rasanya ringan. Di Indonesia, kedua variasi tersebut banyak digunakan untuk membuat telur dadar, telur rebus, kari telur, dan salad.
2. Telur bebek
Ukuran telur ini lebih besar. Kaya akan lemak dan protein, telur bebek memiliki kuning telur sedikit lebih besar dari telur ayam. Telur ini disarankan untuk mengonsumsinya saat sarapan, karena dipenuhi dengan senyawa kompleks vitamin B, yang membuat Anda tetap berenergi sepanjang hari.
3. Telur kalkun
Telur ini sangat mirip dengan telur bebek dari segi ukuran, tetapi tekstur kuning dan putih telur lebih kental. Telur kalkun kaya akan kalsium dan baik untuk pertumbuhan anak-anak.
4. Telur Angsa
Ukurannya hampir sama dengan telur ayam, tapi kandungan proteinnya lebih besar. Satu telur angsa mengandung 19,97 gram protein dan telur ayam memiliki 6,23 gram.
5. Kaviar
Kaviar berasal dari telur ikan yang diasinkan. Bentuknya sangat indah, kecil-kecil dan bening keemasan. Telur ikan ini kaya akan antioksidan dan merupakan harta mineral laut.
6. Telur burung unta
Telur burung unta berukuran besar, cangkangnya juga lebih tebal sehingga sulit retak atau dipecahkan. Satu telur beratnya sekitar 2 kilogram atau 20 kali lebih tebal dari telur ayam. Dalam hal nilai gizi, kandungan protein dan lemak telur burung unta mirip dengan telur ayam.
7. Telur burung puyuh
Telur burung puyuh berukuran kecil. Kulitnya kecokelatan dan memiliki bercak-bercak cokelat tua atau kehitaman. Meski ukurannya kecil, kandungan lemak jenuh telur puyuh lebih besar tinggi dibandingkan dengan telur ayam. Lemak jenuh berisiko meningkatkan kolesterol dalam darah.
Sumber: Tempo.co