SUKABUMIUPDATE.com - PT Medikarya Utama, perusahaan yang menaungi rumah sakit Bhakti Medicare Cicurug, Kabupaten Sukabumi tengah mensosialisasikan program pengembangan pembangunan rumah sakit.
Direktur PT Medikarya Utama, Supriyadi Setiawan mengatakan, pengembangan ini harus dilakukan atas desakan kebutuhan rumah sakit. Saat ini fasilitas yang ada sudah tidak mampu lagi menampung tingginya pasien yang datang.
BACA JUGA: Kaki Remuk, RS di Cicurug Sukabumi Tak Bisa Tangani Korban Tertimpa Mesin Press 6 Ton
"Jadi sekarang ini ada pertemuan silaturahmi dengan warga terkait akan pembangunan di rumah sakit Bhakti Medicare. Jadi sekarang ini memang dikira kebutuhan untuk pengembangan itu sudah sangat mendesak. Dalam tiga tahun terakhir ini sudah banyak masyarakat yang sudah mempercayakan kepada rumah sakit Bhakti Medicare," paparnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (3/3/2020).
Lanjut Supriyadi, RS Bhakti Medicare akan menambah beberapa fasilitasnya, baik untuk rawat inap atau untuk rawat jalan. Supriyadi menuturkan, kamar rawat inap akan ditambah menjadi 150 tempat tidur dari sebelumnya 100 tempat tidur, dan kamar rawat jalan atau poliklinik akan ditambah sekitar 50 persen dari yang ada saat ini sebanyak delapan kamar kamar.
"Karena dokter spesialisnya sudah banyak sekarang. Sosialisasi ini untuk proses perizinan. Itu kan harus melalui sosialisasi kepada masyarakat, dan sudah dalam proses perizinannya," ungkapnya.
BACA JUGA: Tawuran Pelajar di Cicurug, Dua Orang Kena Bacok
Sementara itu, Camat Cicurug Wawan Godawan mengatakan, kegiatan sosialisasi ini untuk melengkapi dokumen UPL/UKL pengembangan pembangunan RS Bhakti Medicare, lantaran dalam pertemuan sebelumnya belum didokumentasikan.
"Kemarin sudah dibahas di tingkat kabupaten sudah dilaksanakan, tetapi belum dokumentasikan. Oleh karenanya pada kesempatan kali ini didokumentasikan rencananya pengembangan ini," terangnya.
Terkait dengan dampak, baik proses perencanaannya ataupun dampak pembangunannya nanti, Wawan mengaku telah mendengar dalam sosialisasi kali ini. Ia meminta pihak perusahaan berkomitmen dengan masyarakat. "Kalau teknis kan mereka sudah ada konsultan, tetapi dampak sosial biasanya spontan munculnya manakala komitmen tidak dibangun," tukasnya.