SUKABUMIUPDATE.com – Sejak pagi warga Sukabumi dibuat was-was dengan isu corona yang disebut-sebut tengah ditangani RS Syamsudin (bunut) Kota Sukabumi. Pesan berantai menyebar cepat melalui aplikasi whatsapp grup, berisi percakapan warga yang menginformasikan adanya pasien suspect corona yang tengah di rawat di rumah sakit milik pemerintah Kota Sukabumi tersebut.
Innallilahi…Kade ah warga sukabumi…saling jaga diri keluarga na terutama masing2 diri…tos lebet ka sukabumi ieu virus…Asli no hoax kabar langsung dari temen saya yg kerja dibunut..!!
Kabar ini mengundang banyak jurnalis yang sejak pagi tadi senin (2/3/2020), berkumpul di RS Syamsudin. Wartawan menunggu statmen resmi dari pihak rumah sakit terkait kabar yang beredar di media sosial tersebut.
“Pihak rumah sakit tadi belum ngasih keterangan apapun dan sekarang mau apa. Sekarang jurnalis diminta menunggu ruang rapat manajemen rumah sakit,” jelas reporter sukabumiupdate.com Oksa BC yang ikut menanti kepastian kabar soal suspect corona ini.
RS R Syamsudin sendiri merupakan salah satu fasilitas rujukan awal bagi pasien suspect corona di Sukabumi. Redaksi sukabumiupdate.com, sempat merilis informasi ini pada tanggal 27 Januari 2020 silam.
Mengantisipasi wabah virus corona, RS R Syamsudin Kota Sukabumi menyiapkan satu ruang isolasi plus transit bagi pasien yang sudah terdeteksi suspect virus mematikan tersebut. Hal itu disampaikan Direktur RSUD Syamsudin SH, Bahrul Anwar, Senin (27/1/2020) silam.
"Pihak rumah sakit tadi telah mengadakan rapat koordinasi. Sesuai arahan Kemenkes, ketika nanti ada suspect saja, kita akan merujuk ke dua rumah sakit di Jakarta," ucap Bahrul kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Kota Sukabumi Siapkan Ruang Khusus Penanganan Pasien Suspect Corona
Bahrul menjelaskan, bila nanti RSUD Syamsudin SH menerima pasien yang terdeteksi suspect corona, pihak rumah sakit telah menyiapkan beberapa sarana, seperti ruang isolasi sekaligus ruang transit sementara bagi pasien tersebut, sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso dan Rumah Sakit Pusat Paru Persahabatan di Jakarta.
Bahrul menyebut, beberapa tim medis yang akan disiapkan adalah dokter umum, dokter spesialis paru, dokter spesialis THT dan dokter spesialis radiologi. Sementara ruangan yang nanti akan digunakan sebagai ruang transit sementara sekaligus ruang isolasi adalah ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Alurnya akan diterima di IGD, kita periksa, kalau mengarah suspect langsung kita anjurkan untuk dirujuk. Bukan hanya di Sukabumi mengantisipasi itu, tapi memang di semua negara juga sedang waspada," tandas Bahrul.