SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah studi kecil terbaru dari China menunjukkan virus corona baru atau covid-19 dapat bertahan di dalam tubuh selama setidaknya dua minggu setelah gejala penyakit sembuh.
Dilansir dari suara.com, hal ini kata para ahli, belum pernah terdengar di antara virus lain. Tetapi kemungkinan besar hal itu tidak terlalu menular pada periode 'setelah gejala'.
Krys Johnson, seorang ahli epidemiologi di College of Public Health Temple University, justru mengatakan temuan ini mungkin merupakan kabar baik.
Virus yang cenderung 'berkeliaran' dalam sistem tubuh manusia cenderung merupakan virus yang menjadi respons kekebalan tubuh yang kuat.
"Jika virus tetap berada di sistem tubuh manusia, maka orang tersebut mungkin tidak dapat terinfeksi ulang," kata Johnson kepada Live Science.
Studi ini terbit dalam jurnal JAMA pada Kamis (27/2/2020), mengikuti empat profesional medis berusia 30 hingga 36 tahun yang terinfeksi covid-19 dan dirawat pada 1 Januari hingga 15 Februari.
Mereka diberi obat oseltamivir, yang lebih dikenal dengan nama merk Tamiflu, obat antivirus dan semuanya dinyatakan pulih.
Para pasien dianggap pulih setelah gejalanya sembuh dan setelah dites negatif untuk covid-19 sebanyak dua kali (dalam dua hari berturut-turut).
Setelah pemulihan, pasien diminta untuk mengkarantina diri sendiri di rumah selama lima hari. Mereka terus menyeka tenggorokan (teknik pemeriksaan) untuk mendeteksi virus corona baru selama lima hingga 13 hari.
Hasilnya menunjukkan pada setiap tes virus corona baru masih terdeteksi, meski tidak ada gejala.
"Temuan ini menunjukkan setidaknya sebagian dari pasien yang sembuh masih menjadi pembawa virus," catat para peneliti.
Penelitian ini dilakukan setelah berbedar kabar Jepang melaporkan kasus pertama seseorang sembuh dari infeksi tetapi terkena lagi untuk yang kedua kalinya, menurut Reuters.
Tetapi belum jelas apa yang menyebabkan infeksi berulang pada pasien Jepang itu.
Satu kemungkinannya, dia mendapat virus lagi dari orang lain. Kemungkinan lain adalah sistem tubuhnya tidak melawan virus sepenuhnya dan ketika virus mulai mereplikasi di dalam paru-parunya lagi, ia mengalami kekambuhan.
Sumber : suara.com