SUKABUMIUPDATE.com - Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya berolahraga dengan berlebihan. Dilansir dari tempo.co, padahal semua yang berlebihan itu tentu tidak baik, termasuk olahraga. Bila mengolah tubuh dengan berlebih bisa mengganggu kerja organ tubuh dan tak jarang menyebabkan kematian. Tentu Anda tak ingin mengalaminya, bukan?
Dokter spesialis olahraga Michael Triangto lantas membagikan beberapa cara agar mengetahui apakah olahraga dilakukan dengan berlebih atau tidak. Menurutnya, setiap ini bisa dilakukan dengan dua analisa. “Kita lebih dari objektif dan subjektif-nya,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Rabu, 19 Februari 2020.
Dari segi objektif, Michael mengatakan bahwa ini dikerjakan melalui pemeriksaan denyut nadi. Dua lokasi denyut nadi terdapat pada pergelangan tangan bagian dalam dan leher di bawah dagu, sekitar telinga. Menurutnya, denyut jantung yang berlebihan akan melampaui training sound.
Training sound adalah perhitungan heart rate maksimal, yakni 220 dikurangi dengan usia. Contohnya usia 20 tahun, Michael mengatakan bahwa 220 dikurangi 20 adalah 200. “Artinya training sound maksimal di usia 20 tahun adalah 200 denyutan per menit. Kalau lebih dari itu, berarti olahraga Anda berlebihan,” katanya.
Sedangkan dari segi subjektif, Anda bisa menganalisa kondisi denyut nadi di pagi hari pada saat bangun usai semalaman berolahraga. Umumnya, denyut nadi orang yang olahraga secara berlebihan akan melampaui denyut nadi biasa. “Untuk mengetahui ini, Anda harus membandingkan dengan mencacat setiap denyutan di pagi hari. Kalau lebih cepat, artinya olahraga berlebihan,” katanya.
Kondisi fisik yang terlalu lelah sehingga membutuhkan waktu tidur lebih lama juga bisa menjadi acuan. Michael mengatakan bahwa jika seseorang biasanya tidur selama empat jam per hari namun berubah jadi enam jam, artinya dia mengalami kelelahan berlebih. “Jangan dianggap remeh karena terlihat wajar. Ini tanda kalau Anda olahraga berlebihan juga,” katanya.
Sumber : tempo.co