SUKABUMIUPDATE.com - Penis bengkak biasanya disertai oleh berbagai gejala lain, seperti bau tak sedap atau benjolan yang muncul di kulit penis. Dilansir dari tempo.co, gejala menyebalkan ini bisa menyebabkan pria sulit buang air kecil dan berhubungan seksual. Oleh karena itu, kenalilah penyakit yang bisa menyebabkan penis bengkak di bawah ini.
1. Balanitis
Penyebab penis bengkak yang pertama adalah balanitis. Balanitis terjadi saat kepala penis mengalami peradangan akibat infeksi. Sekitar 3-11 persen pria di dunia mengalami balanitis dalam hidupnya. Penyakit ini biasanya terjadi pada pria yang belum disunat dan tidak menjaga kebersihan penisnya dengan baik
Gejala balanitis meliputik kulit penis merah, kulit penis menebal, gatal-gatal, bau tak sedap, sakit saat buang air kecil, pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha. Balanitis dianggap sebagai penyakit yang umum dan bisa disembuhkan dengan obat krim steroid, untuk meredakan pembengkakan pada penis.
2. Reaksi alergi atau iritasi
Penyebab penis bengkak selanjutnya adalah reaksi alergi atau iritasi, yang disebabkan oleh dermatitis kontak. Biasanya, reaksi alergi atau iritasi ini muncul saat penis bersentuhan dengan kondom lateks, propilen glikol dalam pelumas, spermisida (metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan), bahan kimia pada sabun atau losion, klorin. Jika Anda memiliki alergi terhadap beberapa benda di atas, segera hentikan penggunaannya untuk menghindari reaksi alergi seperti penis bengkak.
3. Uretritis
Jika buang air kecil terasa nyeri, bisa jadi itu uretritis. Uretritis adalah peradangan pada uretra, tabung yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh. Uretritis disebabkan oleh bakteri Gonococcus, Chlamydia trachomatis, dan bakteri yang ada di dalam atau sekitar tinja.
Selain bisa menyebabkan penis bengkak, uretritis bisa membuat buang air kecil menjadi menyakitkan, menimbulkan sensasi terbakar saat kencing, hingga meningkatkan keinginan untuk buang air kecil.
4. Priapisme
Priapisme adalah kondisi yang menyebabkan penis ereksi selama berjam-jam, tanpa adanya stimulasi seksual. Dalam beberapa kasus, priapisme juga bisa terjadi setelah adanya stimulasi seksual. Priapisme bisa menyebabkan penis bengkak. Priapisme adalah penyakit serius yang harus segera ditangani oleh dokter di rumah sakit.
5. Penyakit Peyronie
Penyakit Peyronie adalah kondisi yang terjadi akibat penumpukan plak di bawah kulit penis. Penyakit ini menyebabkan penis bengkak, melengkung atau menekuk secara tidak normal. Peradangan dan pembengkakan pada penis merupakan gejala awal penyakit Peyronie. Seiring berjalannya waktu, pembengkakan itu bisa menjadi bekas luka yang kasar atau keras.
Penyebab penyakit Peyronie masih belum jelas, tapi kondisi yang biasanya dirasakan oleh lansia ini dipercaya terjadi karena cedera penis, penyakit autoimun, hingga gangguan jaringan ikat.
6. Posthitis
Ketika kulup penis membengkak, kondisi ini disebut sebagai posthitis. Penyakit ini muncul saat kulup penis mengalami peradangan, yang disebabkan oleh jamur. Biasanya, posthitis terjadi bersamaan dengan balanitis. Beberapa gejalanya meliputi rasa nyeri hingga kulit yang kemerahan. Saat balanitis dan posthitis terjadi bersamaan, kondisi ini disebut dengan balanoposthitis.
7. Paraphimosis
Paraphimosis adalah penyakit yang hanya terjadi pada pria yang belum disunat. Paraphimosis membuat kulup penis menempel di belakang kepala penis, sehingga membuat penis terasa “sesak”. Selain penis bengkak, paraphimosis juga bisa membuat penis nyeri, tidak nyaman, kulit kemerahan, hingga sulit buang air kecil.
8. Kanker penis
Dalam kasus yang jarang terjadi, penis bengkak juga bisa diakibatkan kanker penis. Umumnya, gejala awal kanker penis adalah perubahan pada kulit. Akan tetapi beberapa gejala lain seperti kulit penis menebal, kemerahan, hingga cairan dengan bau tak sedap di dalam kulup penis, juga bisa terjadi. Kanker penis adalah kasus langka, hanya 1 dari 100.000 pria yang terdiagnosis kanker penis di Eropa dan Amerika Utara.
Sumber : tempo.co