Kerokan Terkenal di Indonesia, tapi Waspadai 5 Hal Ini

Selasa 11 Februari 2020, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Di Indonesia, bersama dengan teh hangat, kerokan seolah didapuk sebagai solusi dari segala penyakit. Dilansir dari tempo.co, masuk angin, pegal-pegal, hingga batuk dan pilek dianggap bisa diselesaikan dengan sebutir koin dan olesan minyak angin. Memang, metode ini bisa memberikan manfaat untuk kesehatan. Namun, bahaya kerokan juga nyata adanya.

Bahaya kerokan yang selama ini cukup ternama adalah angin duduk atau yang dalam bahasa medis, disebut sebagai angina pectoris. Namun hingga saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan hal tersebut. Sehingga, kerokan sebagai penyebab angin duduk sebenarnya hanyalah mitos.

Kerokan adalah metode pengobatan tradisional yang seringkali dijalankan oleh masyarakat di Asia tenggara, termasuk Indonesia. Secara umum, metode ini sebenarnya aman untuk dilakukan. Meski begitu, bahaya kerokan bisa saja muncul sebagai efek samping yang sulit dicegah, seperti berikut ini.

1. Menyebabkan memar dan bengkak di area yang dikerok

Proses kerokan membuat pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit yang disebut pembuluh darah kapiler, pecah. Hal ini membuat kulit jadi terlihat memar dan merah setelah terapi ini selesai dilakukan. Pada beberapa orang, pembengkakan juga bisa muncul di area kulit yang dikerok. Umumnya, memar dan pembengkakan yang terjadi akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari atau minggu.

2. Berisiko menimbulkan perdarahan

Kerokan tidak seharusnya menyebabkan perdarahan. Namun, jika tekanan yang diberikan di kulit dilakukan secara berlebihan, maka pecahnya pembuluh darah kapiler tidak hanya akan menghasilkan memar, tapi juga perdarahan minor.

3. Berisiko memicu penularan penyakit

Keluarnya darah dari permukaan kulit, juga membuka kesempatan terjadinya infeksi yang bisa menular melalui darah. Risiko penularan penyakit melalui kerokan juga akan meningkat apabila koin atau alat lain yang digunakan untuk terapi ini tidak steril dan telah digunakan oleh lebih dari satu orang.

4. Mengakibatkan nyeri

Ada orang yang bisa menahan sakitnya dikerok, ada yang tidak. Apabila Anda termasuk yang tidak bisa menahan rasa sakitnya, sebaiknya jangan terlalu memaksakan untuk menjalani terapi ini.

5. Tidak semua orang cocok dikerok

Tidak semua orang cocok untuk dikerok. Sebab, terapi ini berhubungan dengan pecahnya pembuluh darah kapiler. Kelompok individu dengan kondisi berikut ini, sebaiknya menghindari kerokan:

a. Mempunyai riwayat gangguan medis yang menyerang kulit atau pembuluh vena

b. Mudah berdarah

c. Sedang mengonsumsi obat pengencer darah

d. Menderita deep vein thrombosis

e. Sedang mengalami infeksi, tumor, atau luka yang belum sembuh sempurna

f. Menggunakan implan di organ tubuh, sepergi alat pacu jantung dan defribilator internal

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina
Sukabumi18 Januari 2025, 18:29 WIB

Dinkes Apresiasi Operasi Katarak Gratis Polres Sukabumi, Sasar 200 Pasien

Ratusan pasien mengidap katarak melaksanakan oprasi di Mako polres Sukabumi yang berada di raya Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025).
Puluhan pasien sedang antri untuk melaksanakan oprasi katarak di Mako Polres Sukabumi, Minggu (18/1/2024)  |  Foto : Ilyas Supendi
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tak Berizin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug