SUKABUMIUPDATE.com - Belakangan jeruk nipis jadi tren untuk mengatasi kemandulan alias infertilitas. Tren ini dimulai ketika penyanyi legendaris Dewi Yull membuat video di channel YouTube pribadinya Desember 2019 lalu. Dalam videonya, disampaikan bahwa ada ribuan testimoni yang menyebut terapi jeruk nipis bisa membuat pasangan memiliki keturunan. Benarkah?
Terapi jeruk nipis mengharuskan orang yang mengikutinya untuk mengonsumsi jeruk nipis selama 2 minggu berturut-turut tanpa jeda. Pada seminggu pertama, jumlah jeruk nipis yang dikonsumsi lebih banyak. Sementara seminggu berikutnya, jumlah jeruk nipis berkurang.
Meski ada banyak testimoni keberhasilan terapi ini, secara ilmiah belum ada penelitian yang membuktikan efek terapi jeruk nipis terhadap kemandulan. Pada Agustus 2010 lalu, pernah ada penelitian tentang efek ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia) pada tikus jenis Sprague-Dawley. Dalam penelitian ini, 25 tikus betina dewasa digunakan.
Ada 2 eksperimen yang dilakukan. Pada eksperimen pertama, 15 tikus secara acak dibagi ke 3 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 tikus (kelompok 1a, 1b, dan 1c). Selama 16 hari pertama eksperimen, diteliti siklus kesuburan tikus.
Kemudian, kelompok tikus 1a diberi 1 mililiter ekstrak jeruk nipis tanpa diberi tambahan apapun. Kelompok tikus 1b mendapat 1 mililiter 50 persen ekstrak jeruk nipis yang sudah dicampur bahan lain, dan tikus di kelompok 1c hanya diberikan air.
Hasilnya, ditemukan pola yang tidak teratur pada tikus dari kelompok 1a yang diberi ekstrak jeruk nipis tanpa diberi tambahan apapun. Sementara pada tikus kelompok 1b, ada 80 persen perubahan siklus kesubran.
Kesimpulannya, pemberian jeruk nipis dalam eksperimen ini menyebabkan siklus kesuburan tidak teratur dan juga bisa meningkatkan kesuburan.
Meski demikian, masih perlu banyak sekali penelitian untuk benar-benar membuktikan manfaat terapi jeruk nipis terhadap kemandulan. Apa yang diujikan terhadap tikus belum menjawab apakah perlakuannya akan sama ketika diaplikasikan pada manusia.
Jeruk nipis tergolong buah yang kaya akan manfaat. Terlepas dari klaim tentang keberhasilan terapi untuk mengatasi kemandulan, jeruk nipis mengandung banyak vitamin C, isoflavon, antioksidan, dan antibakteri.
Jeruk nipis juga kerap digunakan sebagai obat untuk disentri atau diare yang cukup parah. Beberapa orang lainnya juga mengaplikasikan minyak jeruk nipis dengan cara dioleskan untuk membunuh kuman.
Bisa jadi, mengonsumsi banyak makanan bernutrisi seperti sayur dan buah-buahan memang membuat tubuh seorang individu menjadi lebih sehat. Ketika tubuh mereka sehat, artinya metabolisme baik dan kemungkinan memiliki keturunan juga meningkat. Tentunya, juga diiringi dengan gaya hidup sehat.
Sumber : tempo.co