Terlalu Banyak Konsumsi Kunyit Efeknya Iritasi Pencernaan sampai Batu Ginjal

Rabu 22 Januari 2020, 17:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kunyit tanaman rempah yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Mulai dari untuk meredakan mual, perut kembung, nyeri haid dan lainnya. Namun ternyata kunyit bisa menimbulkan sejumlah efek samping jika dikonsumsi berlebihan. 

Sebetulnya, kunyit tergolong aman dan jarang menimbulkan efek samping yang serius. Tapi untuk beberapa orang, mengonsumsi kunyit terlalu banyak bisa memicu efek samping yang tidak mengenakkan. 

Berikut sederet efek samping kunyit yang perlu Anda waspadai:

1. Iritasi pencernaan

Meski baik untuk pencernaan, kunyit dapat mengiritasi pencernaan jika dikonsumsi berlebih. Pasalnya, kunyit memiliki efek yang mampu merangsang lambung untuk memproduksi lebih banyak asam.

2. Batu ginjal

Kunyit tinggi akan oksalat. Senyawa ini dapat membentuk batu ginjal bila dikonsumsi secara berlebihan. Batu ginjal bisa memicu nyeri yang hebat dan rasa tidak nyaman. 

3. Sakit kepala dan mual

Efek samping kunyit berupa sakit kepala dan mual pun bisa terjadi saat kunyit dikonsumsi dalam dosis tinggi, misalnya di atas 450 miligram (mg). 

4. Ruam kulit

Konsumsi kunyit secara berlebih dilaporkan dapat memicu ruam kulit. Tapi efek samping kunyit ini tergolong jarang terjadi. 

5. Intoleransi gluten dan penyakit celiac

Bubuk kunyit yang dijual di pasaran bisa mengandung gandum, jelai (barley), dan gandum hitam (rye). Jika dikonsumsi oleh pengidap intoleransi gluten atau penyakit celiac yang ‘alergi’ gluten, bisa membuat kekambuhan atau memperburuk gejala. Pasalnya, gluten merupakan protein yang ditemukan pada gandum, jelai, dan gandum hitam. 

6. Kanker

Beberapa bubuk kunyit bisa saja mengandung pewarna makanan. Contohnya, pewarna makanan jenis metanil yellow atau acid yellow 36 yang sering digunakan saat pengolahan kunyit di India. Menurut beberapa penelitian pada hewan, metanil yellow berpotensi menyebabkan kanker bila dikonsumsi dalam dosis tinggi.

7. Kontraksi

Wanita hamil harus menghindari konsumsi kunyit. Rempah ini diyakini dapat merangsang kontraksi rahim, sehingga bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur dan keguguran.

Berapa banyak dosis kunyit yang dianjurkan?

Belum ada rekomendasi resmi mengenai seberapa banyak konsumsi kunyit yang diperbolehkan agar bermanfaat bagi kesehatan. Secara umum, Anda tidak boleh mengonsumsinya melebihi dosis yang tertera pada label suplemen. 

Sementara menurut The Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA), tingkat asupan kunyit harian yang disarankan adalah 3 mg per kilogram berat badan. Sebagai contoh, orang dengan berat 50 kg hanya boleh mengonsumsi kunyit sebanyak 150 mg per hari.

Di sisi lain, suatu penelitian menyimpulkan bahwa dosis 3,600-8,000 mg per hari tidak menyebabkan efek samping serius. Sedangkan studi lainnya menunjukkan bahwa dosis tunggal 12,000 mg masih bisa ditoleransi.

Efek samping kunyit tidak dapat Anda remehkan begitu saja. Sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya, orang-orang yang memiliki penyakit seperti gangguan pada empedu, diabetes melitus, masalah perdarahan atau gangguan pembekuan darah, kekurangan zat besi, Gastroesophageal reflux disease (GERD), Endometriosis, kanker payudara, kanker rahim dan kanker ovarium, serta ibu hamil dan menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Jika Anda sedang rutin mengonsumsi obat tertentu, pastikan juga untuk berbicara dengan dokter sebelum mengonsumsi kunyit. Pasalnya, kunyit dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat.  Contoh obat tersebut meliputi obat-obatan untuk menangani penyakit infeksi (seperti HIV, malaria, dan tuberkulosis), depresi, asma, alergi, kanker, impotensi, kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, migrain, kejang, dan banyak lagi.

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Produk23 Februari 2025, 09:26 WIB

Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Cicurug Sukabumi Naik Jelang Ramadan 2025

Kepala UPTD Pasar Semi Modern Cicurug, Eman Sulaeman, menyatakan bahwa secara umum harga bahan pokok masih tergolong stabil meskipun ada beberapa kenaikan.
Harga sejumlah bahan pokok penting di Pasar Semi Modern Cicurug, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, mengalami kenaikan menjelang bulan Ramadan. (Sumber : SU/Ibnu)
Arena23 Februari 2025, 09:11 WIB

2 Pesilat Cilik Asal Purabaya Sukabumi Raih Prestasi di Kejuaraan Wilayah 3 Championship 2025

Kepala SDN 2 Purabaya, Rusli Fahmi, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian kedua siswanya tersebut.
Dua pesilat cilik asal Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi raih medali di Kejuaraan Pencak Silat Wilayah 3 Championship 2025 (Sumber Foto: Istimewa)
Sehat23 Februari 2025, 09:00 WIB

Saraf Kejepit: Penyebab, Gejala dan 5 Ramuan Herbal untuk Mengobatinya

Saraf kejepit, adalah kondisi yang terjadi ketika bantalan antar tulang belakang (cakram intervertebralis) mengalami kerusakan atau bergeser, sehingga menekan saraf di sekitarnya
Ilustrasi - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan saraf Kejepit dengan Ramuan Herbal. (Sumber : Freepik.com).
Food & Travel23 Februari 2025, 08:00 WIB

Resep Sponge Cake, Kue Ringan yang Empuk Ini Bahannya Simpel!

Kue Sponge sering digunakan sebagai dasar untuk berbagai jenis kue lain, seperti kue ulang tahun, kue lapis, atau trifle, karena mudah menyerap sirup dan lapisan rasa lainnya.
Ilustrasi. Resep Sponge Cake, Kue Ringan yang Empuk yang Bahannya Simpel. (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga