SUKABUMIUPDATE.com - Tak ada ukuran ideal untuk payudara karena setiap wanita berbeda-beda. Tapi untuk orang Indonesia, rata-rata ukurannya adalah 32-34 dengan rentang cup A hingga C.
Tapi tahukah Anda bahwa ukuran payudara juga bisa berubah, meski wanita tersebut sudah mencapai usia dewasa? Ada banyak penyebabnya, di antaranya faktor keturunan dan persalinan. Jadi jangan heran jika ukuran payudara Anda bertambah besar, lalu mengecil lagi.
Berikut beberapa penyebab perubahan ukuran payudara yang perlu Anda ketahui.
1. Keturunan
Faktor keturunan menentukan warna rambut hingga warna kulit, begitu pula ukuran payudara. Bukan berarti ketika seorang perempuan terlahir dari ibu dengan ukuran payudara cup C maka ia akan memiliki ukuran yang sama, namun kecenderungan memiliki ukuran payudara cup C lebih besar.
2. Berat badan
Di dalam payudara, terdapat jaringan, kelenjar susu, dan juga jaringan lemak. Ada orang yang memiliki jaringan lemak lebih tinggi, sehingga bisa merasakan perubahan ukuran payudara saat berat badannya bertambah atau berkurang.
3. Rutinitas olahraga
Rupanya, olahraga juga bisa membuat payudara tampak lebih kencang. Aktivitas olahraga yang menggunakan otot pectoralis atau otot tebal yang ada di anterior dari dinding dada seperti angkat beban bisa menyebabkan ukuran payudara tampak lebih besar.
Meski demikian, sebenarnya yang bertambah besar bukanlah payudaranya. Justru, yang berkembang adalah otot di belakang payudara sehingga mendorong payudara lebih ke depan.
4. Haid
Perempuan yang sedang haid juga bisa mengalami perubahan tekstur, bentuk, hingga ukuran payudara. Saat beberapa hari awal siklus ovulasi, tubuh memproduksi hormon estrogen yang menstimulasi kelenjar susu di payudara.
Namun pada hari-hari akhir siklus menjelang haid, hormon progesteron mengambil peran sehingga menyebabkan payudara lebih sensitif. Rasanya seperti membengkak dan tampak lebih besar.
Saat sedang haid, beberapa perempuan akan merasakan payudaranya lebih besar karena kelenjar susu sedang membesar. Setelah haid selesai, payudara akan kembali ke tekstur dan ukuran semula.
5. Metode kontrasepsi
Metode kontrasepsi yang digunakan juga bisa berpengaruh terhadap ukuran payudara. Jenis-jenis KB seperti pil, suntik, dan IUD hormonal juga bisa membuat hormon estrogen dan progesteron lebih aktif.
Pada fase ini, payudara bisa terlihat lebih besar. Meski demikian, kondisi ini tidaklah permanen. Biasanya, perubahan ukuran payudara hanya akan terasa saat baru memulai penggunaan kontrasepsi.
6. Kehamilan dan pasca-persalinan
Lihat bagaimana ukuran payudara ibu hamil bisa bertambah berkali-kali lipat? Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon di tubuh wanita seperti meningkatnya progesteron. Itulah mengapa saat usia kehamilan memasuki bulan ke-5 atau ke-6, payudara sudah bisa memproduksi ASI.
Setelah lahiran, ukuran payudara bisa terlihat besar terutama bagi ibu menyusui. Idealnya, ukuran payudara akan kembali normal setelah 3-6 bulan setelah berhenti menyusui.
7. Usia
Tentu payudara Anda sekarang tidak sama dengan bentuk dan ukuran saat masih remaja dulu, begitu pula kelak saat sudah berusia lanjut. Contohnya saat seorang perempuan memasuki fase menopause, hormon estrogen akan menurun. Artinya, jaringan ikat di payudara berhenti produksi dan perlahan menyusut.
Hal ini sangat normal, ditambah lagi seiring dengan penuaan, elastisitas kulit dan kemampuan meregangnya ligamen juga ikut berkurang.
Semua perubahan ukuran payudara sangatlah normal selama ada faktor perubahan yang mendasarinya. Namun apabila perubahan ukuran payudara terjadi tiba-tiba, segera konsultasikan pada dokter untuk mengantisipasi tumor di payudara.
Sumber : tempo.co